Posted by Unknown at 4:26 AM
Read our previous post
Nama ilmiah suatu unsur mempunyai asal-usul yang bermacam-macam. Ada yang didasarkan pada warna unsur seperti klorin (chloros = hijau), atau pada salah satu sifat dari unsur yang bersangkutan seperti fosfor (phosphorus = bercahaya) atau nama seorang ilmuwan yang sangat berjasa seperti einsteinium (untuk albert einstein). Untuk mencegah timbulnya perdebatan mengenai nama dan lambang unsur-unsur baru, Persatuan Kimia Murni dan Kimia Terapan (International Union Of Pure and Applied Chemistry = IUPAC) menetapkan aturan penamaan dan pemberian lambang untuk unsur-unsur temuan baru sebagai berikut.
1. Tatanama Senyawa Biner
Senyawa biner adalah senyawa yang hanya terbentuk dari dua macam unsur yang berbeda(terdiri atas unsur logam dan nonlogam).
a. Unsur yang berada di depan disebut sesuai dengan nama unsur tersebut.
b. Unsur yang berada di belakang disebut sesuai dengan nama unsure tersebut dengan menambahkan akhiran -ida.
c. Jumlah atom unsur disebut dengan menggunakan angka Latin (jika diperlukan).
Contoh :
NO : nitrogen monoksida
NO2 : nitrogen dioksida
AlCl : aluminium klorida
FeCl3 : besi(III) klorida
SnO : timah(II) oksida
Pada senyawa biner tersebut di atas, unsur logam sebagai kation (ion positif) dan unsur nonlogam sebagai anion (ion negatif).
Tabel 4.1 Beberapa Ion Positif (Kation)
Kation Bermuatan +1
|
Kation Bermuatan +2
|
Kation Bermuatan +3 & +4
| |||
Nama
|
Rumus
|
Nama
|
Rumus
|
Nama
|
Rumus
|
Na+
|
Natrium
|
Mg2+
|
Magnesium
|
Fe3+
|
Besi (III)
|
K+
|
Kalium
|
Ca2+
|
Kalsium
|
Cr3+
|
Cromium (III)
|
Ag+
|
Perak
|
Ba2+
|
Barium
|
Al3+
|
Alumunium
|
Li+
|
Litium
|
Fe2+
|
Besi (II)
|
Co3+
|
Kobalt (III)
|
Cu+
|
Tembaga (I)
|
Cu2+
|
Tembaga (II)
|
Ni3+
|
Nikel (III)
|
Au+
|
Emas (I)
|
Zn2+
|
Zink (seng)
|
Sn4+
|
Timah (IV)
|
Hg+
|
Raksa (I)
|
Pb2+
|
Timbal (II)
|
Pb4+
|
Timbal (IV)
|
Hg2+
|
Raksa (II)
|
Au4+
|
Emas (IV)
| ||
Sn2+
|
Timah (II)
|
Pt4+
|
Platina (IV)
|
Tabel beberapa Ion Negatif (Anion)
Lambang Ion
|
Muatan
|
Nama
|
F-
|
-1
|
Fluorida
|
Cl-
|
-1
|
Klorida
|
O2-
|
-2
|
Oksida
|
Br -
|
-1
|
Bromida
|
S2-
|
-2
|
Sulfida
|
N3-
|
-3
|
Nitrida
|
l-
|
-1
|
Iodi
|
Perhatikan beberapa contoh berikut.
BaCl2 : Barium klorida
AgBr : Perak(I) bromida
CuCl2 : Tembaga(II) klorida
2. Senyawa Biner Kedua-duanya Nonlogam
Senyawa biner kedua-duanya nonlogam merupakan senyawa yang tersusun atas molekul-molekul, bukan ion-ion. Penamaannya ditandai dengan awalan angka Yunani yang menyatakan jumlah atom nonlogam diakhiri dengan akhiran –ida. Awalan angka Yunani
Mono = 1 Heksa = 6
Di = 2 Hepta = 7
Tri = 3 Okta = 8
Tetra = 4 Nona = 9
Penta = 5 Deka = 10
Contoh:
CO : Karbon monoksida
CO2 : Karbon dioksida
N2O5 : Dinitrogen pentaoksida
PCl5 : Fosfor pentaklorida
SO3 : Belerang trioksida
3. Senyawa yang Tersusun Atas Ion-Ion Poliatom
Ion-ion dibedakan menjadi ion atom tunggal (ion monoatom) dan ion yang tersusun atas gabungan beberapa unsur yang disebut ion-ion poliatom. Cara pemberian nama senyawa yang tersusun atas kation dan anion poliatomik yaitu, nama logam kation diikuti nama anionnya. Khusus untuk logam golongan B disesuaikan dengan bilangan oksidasi unsur tersebut dalam senyawanya.
Contoh:
NH4Cl : amonium klorida
NaNO3 : natrium nitrat
MgSO4 : magnesium sulfat
KCN : kalium sianida
Zn(OH)2 : seng(II) hidroksida (pada senyawa ini, bilangan oksidasi seng = 2)
FeC2O4 : besi(II) oksalat (pada senyawa ini, bilangan oksidasi besi = 2)
Fe2(SO4)3 : besi(III) sulfat (pada senyawa ini, bilangan oksidasi besi = 3)
Rumus
|
Nama
|
Rumus
|
Nama
|
Rumus
|
Nama
|
NO3-
|
Nitrat
|
SO32-
|
Sulfit
|
PO3 3-
|
Fosfit
|
NO2-
|
Nitrit
|
SO42-
|
Sulfat
|
PO4 3-
|
Fosfat
|
CH3COO -
|
Asetat
|
CO32-
|
Karbonat
|
NH4+
|
Ammonium
|
ClO -
|
Hipoklorit
|
SIO32-
|
Silikat
|
MnO4-
|
Manganat
|
ClO2 -
|
Klorit
|
CrO42-
|
Cromat
|
AsO32-
|
Arsenit
|
ClO3-
|
Klorat
|
Cr2O7 2-
|
Dikromat
|
AsO42-
|
Arsenat
|
ClO4-
|
Perklorat
|
C2O4 2-
|
Oksalat
| ||
CN-
|
Sianida
| ||||
OH-
|
Hidroksida
|
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian nama senyawa ion poliatomik sebagai berikut.
a. Kebanyakan ion poliatom bermuatan negatif kecuali ion ammonium (NH4-)
b. Hampir seluruh ion poliatom mengandung oksigen, kecuali CN- dan NH4 +. Untuk jumlah oksigen yang lebih sedikit diberi akhiran -it, dan untuk jumlah oksigen yang lebih banyak diberi akhiran -at. Contoh: SO3 2- diberi nama sulfit sedangkan SO4 2-diberi nama sulfat.
4. Tatanama Senyawa Asam
Asam adalah zat yang jika dilarutkan di dalam air akan terlarut dan terurai menghasilkan ion hidrogen (H+) dan ion negatif. Semua asam diawali dengan hidrogen kecuali asam organik dan air. Pada umumnya asam merupakan senyawa biner yang mengandung hidrogen, oksigen, dan unsure nonlogam. Semua asam dinamai dengan awalan asam yang diikuti nama ion negatifnya.
Beberapa Nama Asam
HF Asam fluorida
HCl Asam klorida
HBr Asam bromida
HI Asam iodida
H2SO4 Asam sulfat
HClO Asam hipoklorit
HClO2 Asam klorit
HClO3 Asam klorat
HClO4 Asam perklorat
HNO3 Asam nitrat
H2C2O4 Asam oksalat
H3PO3 Asam fosfit
H3PO4 Asam fosfat
H2CrO4 Asam kromat
H2CO3 Asam karbonat
5. Tatanama Senyawa Hidrat
Beberapa senyawa yang berwujud kristal mampu mengikat air dari udara atau bersifathigroskopis, sehingga kristal senyawa tersebut mengandung "air kristal". Senyawa yang mengandung air kristal disebut hidrat. Kristal hidrat tidak berair karena molekul air terkurung rapat dalam kristal senyawa.
Senyawa hidrat dinamai dengan menambahkan awalan angka Yunani yang menyatakan banyaknya air kristal hidrat di akhir nama senyawa tersebut.
Contoh:
CuSO4.5H2O : tembaga(II) sulfat pentahidrat
CaSO4.2H2O : kalsium sulfat dihidrat
Na2CO3.10H2O : natrium karbonat dekahidrat
No comments:
Post a Comment