Posted by Unknown at 5:40 AM
Read our previous post
Terkadang, kita berpikir bahwa jamur pada makanan, tinja, sampai racun tikus sebagai hal bau dan menjijikkan. Memang benar, tetapi tahukah Anda, semua hal bau dan menjijikkan tersebut ternyata memiliki manfaat bagi tubuh.
Bagaimana bisa? Simak saja selengkapnya seperti yang dilansir dari Live Science berikut ini.
1. Jamur roti
Siapa yang mau makan roti yang sudah berjamur? Hampir tidak ada.
Sebab jika dimakan, kita bisa keracunan. Namun ternyata jamur dianggap
sebagai organisme penting bagi para ilmuwan.
Salah satu contohnya adalah jamur bernama Penicillium yang dikembangkan oleh mereka menjadi antibiotik penicillin. Perubahan warna jamur pada roti juga diamati dari hari ke hari oleh ilmuwan. Mereka ingin tahu bagaimana cara organisme tersebut beradaptasi, kekuatan, dan kelemahannya sehingga bisa dimanfaatkan untuk mendukung kesehatan tubuh manusia.
Salah satu contohnya adalah jamur bernama Penicillium yang dikembangkan oleh mereka menjadi antibiotik penicillin. Perubahan warna jamur pada roti juga diamati dari hari ke hari oleh ilmuwan. Mereka ingin tahu bagaimana cara organisme tersebut beradaptasi, kekuatan, dan kelemahannya sehingga bisa dimanfaatkan untuk mendukung kesehatan tubuh manusia.
2. Tinja
Kotoran manusia adalah memiliki jutaan bakteri berbahaya. Namun
peneliti menganalisis koloni bakteri di dalam tinja untuk mengetahui apa
yang sebenarnya terjadi.
Pada sebuah penelitian, para ahli menginvestigasi organisme dalam tinja yang ternyata bakteri tertentu dalam kotoran manusia berperan sebagai penyebab obesitas. Dari tinja, ahli medis juga bisa membantu pasiennya untuk mendeteksi penyakit.
Pada sebuah penelitian, para ahli menginvestigasi organisme dalam tinja yang ternyata bakteri tertentu dalam kotoran manusia berperan sebagai penyebab obesitas. Dari tinja, ahli medis juga bisa membantu pasiennya untuk mendeteksi penyakit.
3. Nitrogen monoksida
Nitrogen monoksida adalah senyawa beracun yang biasanya berasal dari
asap kendaraan bermotor. Selain buruk bagi kesehatan jantung, nitrogen
monoksida juga membahayakan sistem imun dan fungsi otak.
Menariknya, orang-orang Tibet justru butuh senyawa nitrogen monoksida. Di tempat tinggal mereka yang termasuk dataran tinggi, kadar oksigen yang dihirup cukup rendah. Sehingga memiliki nitrogen monoksida di dalam darah mampu melancarkan sirkulasi meski oksigen yang dihirup kurang maksimal.
Menariknya, orang-orang Tibet justru butuh senyawa nitrogen monoksida. Di tempat tinggal mereka yang termasuk dataran tinggi, kadar oksigen yang dihirup cukup rendah. Sehingga memiliki nitrogen monoksida di dalam darah mampu melancarkan sirkulasi meski oksigen yang dihirup kurang maksimal.
4. Hidrogen sulfida
Hidrogen sulfida adalah gas yang tidak berwarna, beracun, mudah
terbakar dan berbau seperti telur busuk. Terdengar begitu menjijikkan
bukan?
Meskipun begitu, beberapa sel tubuh ternyata memproduksi hidrogen sulfida. Gas bau tersebut bertugas membantu sel-sel menghentikan kinerjanya yang mulai 'ngawur'. Bahkan secara tidak langsung, adanya hidrogen sulfida dalam tubuh faktanya berperan dalam penurunan risiko penyakit Alzheimer dan Parkinson.
Namun karena kemajuan teknologi, kini warfarin diolah sedemikian rupa menjadi obat yang mampu mencegah penggumpalan pembuluh darah yang memicu penyakit jantung, stroke, hingga kematian. Ketika operasi, dokter juga menggunakan warfarin untuk mencegah pembekuan darah.
Meskipun begitu, beberapa sel tubuh ternyata memproduksi hidrogen sulfida. Gas bau tersebut bertugas membantu sel-sel menghentikan kinerjanya yang mulai 'ngawur'. Bahkan secara tidak langsung, adanya hidrogen sulfida dalam tubuh faktanya berperan dalam penurunan risiko penyakit Alzheimer dan Parkinson.
5. Racun tikus
Warfarin, salah satu obat yang bisa digunakan sebagai racun tikus memang bisa mematikan manusia. Bahkan obat tersebut adalah penyebab kematian berdarah misterius pada sapi di tahun 1920-an.Namun karena kemajuan teknologi, kini warfarin diolah sedemikian rupa menjadi obat yang mampu mencegah penggumpalan pembuluh darah yang memicu penyakit jantung, stroke, hingga kematian. Ketika operasi, dokter juga menggunakan warfarin untuk mencegah pembekuan darah.
No comments:
Post a Comment