Posted by Unknown at 4:58 AM
Read our previous post
DHA atau docosahexaenoic acids selama ini dipercaya sebagai salah satu bagian penting untuk perkembangan otak bayi. Namun, mungkin belum banyak yang mengetahui bahwa DHA juga memiliki manfaat lain untuk tumbuh kembang bayi.
Bersama-sama dengan protein, karbohidrat, dan vitamin, asam lemak tidak jenuh DHA dan ARA merupakan fondasi penting dalam sistem imun bayi. Selain itu, pada bayi, DHA ternyata juga memiliki manfaat untuk kesehatan saluran pernapasan.
Menurut dr Bambang Supriyanto, Sp A(K), saluran respiratorik yang utuh akan membantu tubuh melawan infeksi. "Selain kulit, saluran napas merupakan bagian dari pertahanan tubuh," kata Ketua Bagian Anak RSUP Cipto Mangunkusumo ini.
Karena mekanisme pertahanan pada bayi belum sempurna, Bambang menyarankan agar bayi diberikan nutrisi yang tepat, selain juga diberi imunisasi. Saluran pernapasan yang sehat akan membuat bayi lebih kebal terhadap infeksi dan alergi.
Salah satu nutrisi yang penting untuk bayi adalah DHA. "Agar mendapat manfaat optimal, DHA dan ARA harus diberikan pada saat yang tepat, yakni saat bayi berusia 0-12 bulan," kata Gregory Finn MD, dokter spesialis anak dari Saint Louis Children's Hospital, AS, dalam jumpa pers mengenai Peran DHA dan ARA dalam Kesehatan Saluran Pernapasan di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sebuah penelitian yang dilakukan di tahun 2005 terhadap pada 89 bayi yang secara acak diberikan susu formula dengan DHA dan ARA atau susu formula yang tidak difortifikasi DHA dan ARA menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan pada kejadian alergi.
Pada bayi yang diberi susu dengan fortifikasi angka kejadian infeksi saluran pernapasan hanya 45 persen, sedangkan yang tidak mendapat susu fortifikasi mencapai 76 persen, setelah mereka berusia 3 tahun. Selain itu, munculnya alergi juga jauh lebih rendah (26 persen), sedangkan bayi yang tidak mengonsumsi DHA dan ARA mencapai 55 persen.
Penelitian mengenai DHA juga menunjukkan bayi-bayi yang mendapat DHA memiliki kemampuan penglihatan dan kecerdasan yang lebih baik dibanding bayi yang hanya diberi makanan tanpa DHA.
Dari mana mendapatkan DHA? Untuk bayi tentu saja air susu ibu (ASI). Susu formula atau makanan bayi yang kini ditambahkan DHA atau ARA dimaksudkan agar bisa memiliki kualitas lebih baik yang mendekati ASI.
Selain mengandung DHA, dalam ASI juga terdapat sekurangnya 160 jenis asam lemak yang tidak ditemukan pada formula yang dihasilkan industri, mikronutrien, protein untuk daya tahan tubuh, enzim, oligosakarida, laktoferin, hormon, dan masih banyak lagi.
Karena itu, pemberian ASI dalam waktu yang cukup pada bayi akan memberi efek yang sangat baik bagi perkembangan mereka. Itu sebabnya ibu menyusui juga wajib menambahkan makanan kaya gizi dalam menu hariannya agar ASI yang diberikan pada bayi berkualitas.
Sumber: http://mengenal-otak.blogspot.com/2009/08/dha-dan-ara-optimalkan-saluran.html
Bersama-sama dengan protein, karbohidrat, dan vitamin, asam lemak tidak jenuh DHA dan ARA merupakan fondasi penting dalam sistem imun bayi. Selain itu, pada bayi, DHA ternyata juga memiliki manfaat untuk kesehatan saluran pernapasan.
Menurut dr Bambang Supriyanto, Sp A(K), saluran respiratorik yang utuh akan membantu tubuh melawan infeksi. "Selain kulit, saluran napas merupakan bagian dari pertahanan tubuh," kata Ketua Bagian Anak RSUP Cipto Mangunkusumo ini.
Karena mekanisme pertahanan pada bayi belum sempurna, Bambang menyarankan agar bayi diberikan nutrisi yang tepat, selain juga diberi imunisasi. Saluran pernapasan yang sehat akan membuat bayi lebih kebal terhadap infeksi dan alergi.
Salah satu nutrisi yang penting untuk bayi adalah DHA. "Agar mendapat manfaat optimal, DHA dan ARA harus diberikan pada saat yang tepat, yakni saat bayi berusia 0-12 bulan," kata Gregory Finn MD, dokter spesialis anak dari Saint Louis Children's Hospital, AS, dalam jumpa pers mengenai Peran DHA dan ARA dalam Kesehatan Saluran Pernapasan di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sebuah penelitian yang dilakukan di tahun 2005 terhadap pada 89 bayi yang secara acak diberikan susu formula dengan DHA dan ARA atau susu formula yang tidak difortifikasi DHA dan ARA menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan pada kejadian alergi.
Pada bayi yang diberi susu dengan fortifikasi angka kejadian infeksi saluran pernapasan hanya 45 persen, sedangkan yang tidak mendapat susu fortifikasi mencapai 76 persen, setelah mereka berusia 3 tahun. Selain itu, munculnya alergi juga jauh lebih rendah (26 persen), sedangkan bayi yang tidak mengonsumsi DHA dan ARA mencapai 55 persen.
Penelitian mengenai DHA juga menunjukkan bayi-bayi yang mendapat DHA memiliki kemampuan penglihatan dan kecerdasan yang lebih baik dibanding bayi yang hanya diberi makanan tanpa DHA.
Dari mana mendapatkan DHA? Untuk bayi tentu saja air susu ibu (ASI). Susu formula atau makanan bayi yang kini ditambahkan DHA atau ARA dimaksudkan agar bisa memiliki kualitas lebih baik yang mendekati ASI.
Selain mengandung DHA, dalam ASI juga terdapat sekurangnya 160 jenis asam lemak yang tidak ditemukan pada formula yang dihasilkan industri, mikronutrien, protein untuk daya tahan tubuh, enzim, oligosakarida, laktoferin, hormon, dan masih banyak lagi.
Karena itu, pemberian ASI dalam waktu yang cukup pada bayi akan memberi efek yang sangat baik bagi perkembangan mereka. Itu sebabnya ibu menyusui juga wajib menambahkan makanan kaya gizi dalam menu hariannya agar ASI yang diberikan pada bayi berkualitas.
No comments:
Post a Comment