Posted by Unknown at 4:43 AM
Read our previous post
Gua-gua ini
diperlakukan sebagai rumah dan sebagai tempat persembahyangan yang
biasanya terkombinasi dalam strukturnya. Setelah kawasan gua
metropolitan ditinggalkan, strukturnya menjadi hancur dan tidak
terpelihara, namun tidak semua gua ditinggalkan begitu saja. Di kawasan
utara Cina, tempat tinggal gua masih menjadi rumah bagi lebih dari
jutaan manusia.
1. Matmata
Matmata
merupakan desa kecil di wilayah selatan Tunisia. Beberapa penduduk yang
bertetangga dengan Berber ini tinggal di tempat tinggal bawah tanah
yang konvensional. Gua ini terbentuk dari galian lubang yang sangat
besar di tanah. Kemudian di sekitar tanah yang mengelilingi lubang itu
dibuat ruangan-ruangan sebagai kamar.
2.Bamiyan
Bamiyan
adalah tempat dimana dua patung Buddha raksasa yang terukir di samping
tebing dan dibuat pada abad ke-6. Sebenarnya karya ini merupakan patung
yang berdiri kokoh tertinggi di dunia sebelum dihancurkan oleh Taliban
pada tahun 2001. Tempat
tinggal gua yang berada di kaki patung yang hancur tersebut pada masa
lampau merupakan tempat ribuan para biksu tinggal namun kemudian menjadi
tempat dimana para Taliban menyimpan senjatanya.
Setelah
Taliban mundur dari kawasan tersebut, para penduduk mulai menggunakan
gua-gua yang ditinggal tersebut sebagai rumah mereka.
3. Guyaju
Terkadang
disebut dengan istilah labirin terbesar yang ada di Cina. Guyaju
merupakan rumah gua kuno yang berlokasi 80 kilometer dari Beijing. Tidak
ada catatan pasti yang ditemukan tentang asal dari gua ini. Gua
ini terpahat dari tebing terjal di teluk yang mengahadap Kota
Zhangshanying. Yang menarik dari gua ini adalah jumlah ruangan yang
mencapai 110 kamar yang terbuat dari batu dan merupakan tempat tinggal
gua terbesar yang pernah ditemukan di Cina.
4. Sassi di Matera
Sassi
di Matera atau dalam bahasa Indonesia berarti batu-batu dari Matera
merupakan tempat tinggal gua yang terletak di kota kuno Matera. Sassi
berawal dari pemukiman prasejarah dan bersamanya berkembang kegiatan
perdagangan pertama yang dilakukan penduduk Italia. Pada
tahun 1950-an, pemerintahan federal setempat memaksa untuk merelokasi
penduduk yang tinggal dikawasan Sassi ke kota yang lebih modern.
Walaupun demikian, beberapa penduduk masih setia dengan rumah guanya di
Sassi seperti leluhur mereka.
5. Messa Verde
Messa
Verde yang terletak di wilayah barat daya Colorado merupakan rumah yang
terletak di tebing-tebing bagi suku Anasazi kuno. Pada abad ke-12, suku
Anasazi mulai membangun rumah-rumah didalam gua yang beratapkan canyon
besar.
Beberapa
tempat tinggal gua ukurannya hampir mencapai sebesar rumah yang
memiliki 1050 ruangan. Yang paling terkenal diantaranya disebut Cliff
Palace dan Rumah Spruce Sapling. Pada tahun 1300, suku Anasazi
meninggalkan Mesa Verde namun kawasan yang tertinggal ini masih memiliki
bentuknya yang orisinil.
Alasan
mengapa mereka meninggalkan tempat tinggal mereka ini tidak dapat
dijelaskan secara pasti. Beberapa hipotesis dari gagal panen sampai
invasi suku asing dari utara, berusaha menjelaskan kepindahan mereka.
6. Lereng Bandiagara
Lereng
Bandiagara adalah tempat dimana gua-gua yang terbuat dari batuan pasir
di wilayah bekas bangsa Dogon di Mali. Tingginya kurang lebih 500 meter
beralaskan tanah berpasir.
Bangunan
dari tanah ini berbintik-bintik jika terlihat dari jauh, namun
bintik-bintik ini merupakan ruangan yang digunakan suku Tellem untuk
tinggal. Suku tersebut memahat batuan hingga menghasilkan suatu ruangan
yang cukup, selain digunakan untuk tempat tinggal, gua-gua ini dibangun
untuk meletakkan jenasah.
Pada
abad ke-14 bangsa Dogon mengusir suku Tellem sehingga tempat tinggal
gua ini ditinggalkan dan tidak berpenghuni begitu saja.
7. Vardzia
Terletak
di wilayah selatan Georgia, Vardzia merupakan biara kuno yang berada
dalam gua dan dibuat pada abad ke-12, selain biara juga dibangun kota
yang terpahat di lereng-lereng gunung yang menghadap sungai.
Tempat
tinggal gua satu ini dibangun saat pemerintahan Full Tamar sebagai
perlindungan dari serangan bangsa lain. Gua-gua ini dibangun dengan
lebih dari enam apartemen. Selain itu, kota kuno tersebut juga memiliki
gereja, ruangan pemerintahan, dan juga sistem irigasi yang rumit untuk
mengairi sawah terasering. Untuk mencapai tempat tinggal gua ini, harus melalui saluran bawah tanah yang rahasia dekat sungai Mtkvari.
8. Uçhisar
Uçhisar
dapat dengan mudah ditemukan dan dikenali karena ketinggiannya dan
dapat dijangkau hanya 7 kilometer dari kota Nevsehir. Tempat tinggal gua
di dalam kastil batu Uçhisar pernah menjadi tempat berpopulasi paling
banyak ditinggali oleh penduduk.
Namun
karena ancaman erosi yang terus meningkat, penduduk kemudian pindah ke
tempat yang lebih aman. Terakhir kali kastil alam ini ditinggali pada
tahun 1950an. Di puncak Uchisar, pengunjung dapat melihat pemandangan
yang menakjubkan karena dapat melihat kota secara 360 derajat.
Terletak
di Tanah Azerbaijan Timur Iran, Kandovan merupakan pedesaan yang
dibangun abad ke-13 yang misterius. Banyak rumah di Kandovan dibuat di
gua yang berbentuk seperti kerucut dan terbuat secara alami dari abu
vulkanik yang membuat bentuknya mengingatkan kita pada rumah koloni
semut tanah.
Kebanyakan
rumah gua ini memiliki empat tingkat, lantai dasar digunakan sebagai
kandang hewan ternak, lantai satu dan dua untuk tempat tinggal dan
lantai empat digunakan sebagai ruangan penyimpanan.
Material
tanah yang mengeras sehingga dapat digunakan sebagai pondasi rumah gua
ini memiliki kelebihan yang berdampak pada suhu di dalam ruangannya,
karena ketika musim dingin ruangan menjadi hangat dan ketika musim panas
ruangan menjadi dingin.
No comments:
Post a Comment