Posted by Unknown at 4:46 AM
Read our previous post
Beda dulu, beda sekarang. Perkembangan zaman membuat para remaja lebih
cepat mengalami pubertas dini. Pubertas pada anak perempuan biasanya
dimulai antara usia 8-12 tahun, sedangkan pada anak laki-laki pubertas
dimulai sekitar umur 11-12 tahun. Namun, kini baik anak perempuan maupun
laki-laki bisa mengalami pubertas lebih cepat, misalnya di usia 7
tahun. Orang tua sebaiknya tahu apa konsekuensi psikologis dari pubertas dini. Hal ini tentu sangat berhubungan dengan perkembangan psikis anak saat dewasa. Yuk simak ulasan dari tweenparenting.about.com!
1. Depresi dan kecemasan
Anak-anak yang mengalami pubertas dini memiliki tingkat
depresi dan kecemasan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan teman
sebaya mereka yang lain. Jika dibandingkan anak laki-laki, efek ini
lebih sering ditemukan secara konsisten pada anak perempuan.
2. Lebih besar risiko penyalahgunaan zat terlarang
Anak perempuan dan laki-laki yang mengalami pubertas dini
lebih berisiko terhadap penyalahgunaan zat terlarang. Kebiasaan merokok
bahkan jauh lebih sering ditemukan pada anak yang matang lebih awal
dibandingkan mereka yang tepat waktu atau terlambat.
3. Aktivitas seks yang lebih awal
Pubertas dini juga dapat menempatkan anak pada risiko
aktivitas seksual yang lebih awal dibandingkan dengan mereka yang matang
tepat waktu atau terlambat. Beberapa studi menunjukkan bahwa anak
perempuan juga lebih aktif secara seksual ketika mereka berkembang lebih
awal. Selain itu, aktivitas seksual dini sering dikaitkan dengan
peningkatan risiko kehamilan remaja.
4. Kepercayaan diri yang rendah dan citra tubuh
Anak perempuan yang matang lebih awal cenderung menderita
masalah pencitraan tubuh dan kepercayaan diri yang lebih rendah
dibandingkan mereka yang matang tepat pada waktunya atau terlambat.
Masalah pencitraan tubuh yang dimaksud di sini adalah perkembangan tubuh yang drastis, terutama pada fisik. Pubertas dini akan membuat anak perempuan mengalami tanda-tanda pematangan lebih awal seperti perkembangan payudara, tumbuhnya rambut di daerah ketiak dan kemaluan. Hal ini seringkali membuat anak perempuan malu pada teman-teman sebaya mereka yang belum mengalaminya.
Masalah pencitraan tubuh yang dimaksud di sini adalah perkembangan tubuh yang drastis, terutama pada fisik. Pubertas dini akan membuat anak perempuan mengalami tanda-tanda pematangan lebih awal seperti perkembangan payudara, tumbuhnya rambut di daerah ketiak dan kemaluan. Hal ini seringkali membuat anak perempuan malu pada teman-teman sebaya mereka yang belum mengalaminya.
5. Nilai akademik yang rendah
Beberapa studi menemukan bahwa anak perempuan yang mengalami
pubertas dini memiliki nilai akademik yang rendah dibandingkan dengan
teman-teman mereka yang matang tepat waktu atau terlambat. Hal ini
mungkin dipengaruhi citra diri dan rendahnya rasa percaya diri di antara
mereka yang matang lebih awal.
Inilah lima konsekuensi psikologis yang kerap terjadi pada anak-anak yang mengalami pubertas dini. Bimbingan dan peran orang tua adalah hal terpenting yang dibutuhkan anak dalam perkembangannya menuju dewasa.
Inilah lima konsekuensi psikologis yang kerap terjadi pada anak-anak yang mengalami pubertas dini. Bimbingan dan peran orang tua adalah hal terpenting yang dibutuhkan anak dalam perkembangannya menuju dewasa.
No comments:
Post a Comment