Posted by Unknown at 4:46 AM
Read our previous post
Ribuan pasien diabetes harus merasakan amputasi kaki akibat penangan yang terlambat. Hal ini tentu menjadi peringatan bagi para pasien diabetes lainnya. Ahli di Inggris menjelaskan bahwa hingga 80 persen amputasi bisa dihindari jika pasien mendapatkan perawatan yang lebih baik dan cepat.
Banyak pasien yang harus diamputasi karena mereka tinggal di wilayah yang tak memungkinkan untuk perawatan cepat dan layak untuk menangani luka dan infeksi pada kaki pasien diabetes.
Pada tahun 2015, diperkirakan jumlah amputasi yang berkaitan dengan diabetes akan meningkat hingga 7.000 kasus per tahun.
Ketika diabetes, baik tipe-1 atau tipe-2, terjadi selama bertahun-tahun dan tidak ditangani dengan baik, pasien bisa mengalami komplikasi seperti pembengkakan pembuluh darah pada kaki dan kerusakan saraf yang membuat pasien mati rasa. Komplikasi tersebut bisa berujung pada luka dan infeksi kaki yang menyebabkan amputasi.
Para ahli menyarankan agar semua rumah sakit memiliki pelayanan yang layak untuk para penderita diabetes yang mengalami infeksi pada kaki. Setidaknya pasien tersebut harus sudah ditangani oleh tenaga medis profesional dalam waktu maksimal 24 jam. Hal ini karena luka pada kaki bisa menyebar dengan cepat dalam hitungan jam. Terlambat sedikit, kaki pasien akan jadi taruhannya.
Tak hanya pihak rumah sakit, pasien yang memiliki diabetes juga diharapkan waspada dan tanggap terhadap tubuh mereka sendiri, seperti dilansir oleh BBC (23/02). Pasien harus menyadari ketika ada hal aneh yang mereka rasakan pada bagian kaki.
Ketika menemukan luka atau tanda-tanda infeksi seperti pembengkakan pembuluh darah atau mati rasa, segera periksakan diri ke rumah sakit atau dokter spesial. Terlambat menyadari infeksi yang terjadi pada kaki juga bisa menjadi salah satu penyebab keterlambatan penanganan dan amputasi kaki.
No comments:
Post a Comment