Comments

Wednesday, June 5, 2013

Pengaruh tingginya kadar testosteron pada wanita

Posted by at 5:31 AM Read our previous post
Pengaruh tingginya kadar testosteron pada wanita


Kadar testosteron tinggi pada wanita, juga dikenal sebagai hiperandrogenisme, dapat disebabkan oleh beberapa gangguan, termasuk penyakit adrenal, polycystic ovarian syndrome dan sindrom Cushing. Sindroma ovarium polikistik, menurut Mayo Clinic, adalah masalah reproduksi yang paling umum pada wanita usia subur. Dalam kasus ini, ovarium menghasilkan terlalu banyak androgen, termasuk testosteron. Tingginya kadar testosteron pada wanita dapat menyebabkan efek samping yang signifikan. Yuk simak ulasan dari Livestrong!

Hirsutisme

Hirsutisme adalah suatu kondisi di mana seorang wanita mengembangkan kelebihan pertumbuhan rambut kasar seperti yang terjadi pada pria. Menurut Mayo Clinic, kondisi ini disebabkan oleh kelebihan androgen, umumnya testosteron.

Jerawat

Menurut Turner-White.com, jerawat adalah efek samping yang umum disebabkan oleh hiperandrogenisme. Hal ini disebabkan ketika kadar testosteron meningkat yang dibarengi dengan meningkatnya produksi sebum, zat kental yang dapat menyumbat pori-pori. Bakteri pada wajah juga menyebabkan peradangan dan pembentukan jerawat di wajah, punggung dan dada.

Kerontokan rambut

Alopecia androgenetic atau kerontokan rambut adalah efek samping yang umum dari kadar testosteron tinggi pada wanita. Menurut American Association of Clinical, sekitar 15 persen wanita mengalami kerontokan rambut seperti yang dialami pria mengalami kelebihan androgen, termasuk testosteron.

Virilisasi

Virilisasi merupakan indikasi tingginya tingkat testosteron pada wanita. Gejala virilisasi termasuk pembesaran klitoris, atrofi payudara dan efek samping lainnya. Kondisi ini sering dikaitkan dengan tumor pada kelenjar adrenal atau ovarium. Virilisasi juga mencakup peningkatan libido dan peningkatan massa otot dan jika tidak diobati, dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung dan hipertensi.

Masalah menstruasi

Wanita dengan tingkat testosteron tinggi sering mengalami gangguan pada siklus menstruasi. Hal ini biasanya terjadi dalam bentuk amenorrhea atau berhentinya menstruasi.

Inilah dampak dari meningkatnya hormon testosteron pada wanita. So, bukan pria saja yang memiliki hormon testosteron, tetapi juga wanita. Namun sayangnya, kelebihan hormon testosteron tidak baik untuk wanita.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
© Aris Wildan is powered by Blogger - Template designed by Stramaxon(enhanced by aris wildan) - Best SEO Template