Posted by Unknown at 10:57 PM
Read our previous post
Apa pun tentang keberadaan dinding
penutup tersebut, ia memang terbukti ada sampai sekarang di Azerbaijan
dan Armenia. Tepatnya ada di pegunungan yang sangat tinggi dan sangat
keras. Ia berdiri tegak seolah-olah diapit oleh dua buah tembok yang
sangat tinggi. Tempat itu tercantum pada peta-peta Islam maupun Rusia,
terletak di republik Georgia.
Al-Syarif al-Idrisi menegaskan
hal itu melalui riwayat penelitian yang dilakukan Sallam, staf peneliti
pada masa Khalifah al-Watsiq Billah (Abbasiah). Konon, Al-Watsiq
pernah bermimpi tembok penghalang yang dibangun Iskandar Dzul Qarnain
untuk memenjarakan Ya’juj-Ma’juj terbuka. Mimpi itu mendorong Khalifah
untuk mengetahui perihal tembok itu saat itu, juga lokasi pastinya.
Al-Watsiq menginstruksikan kepada Sallam untuk mencari tahu tentang
tembok itu. Saat itu Sallam ditemani 50 orang. Penelitian tersebut
memakan biaya besar. Tersebut dalam Nuzhat al-Musytaq, buku geografi,
karya al-Idrisi, Al-Watsiq mengeluarkan biaya 5000 dinar untuk
penelitian ini.
Rombongan Sallam berangkat ke
Armenia. Di situ ia menemui Ishaq bin Ismail, penguasa Armenia. Dari
Armenia ia berangkat lagi ke arah utara ke daerah-daerah Rusia. Ia
membawa surat dari Ishaq ke penguasa Sarir, lalu ke Raja Lan, lalu ke
penguasa Faylan (nama-nama daerah ini tidak dikenal sekarang). Penguasa
Faylan mengutus lima penunjuk jalan untuk membantu Sallam sampai ke
pegunungan Ya’juj-Ma’juj.
27 hari Sallam mengarungi
puing-puing daerah Basjarat. Ia kemudian tiba di sebuah daerah luas
bertanah hitam berbau tidak enak. Selama 10 hari, Sallam melewati
daerah yang menyesakkan itu. Ia kemudian tiba di wilayah berantakan,
tak berpenghuni. Penunjuk jalan mengatakan kepada Sallam bahwa daerah
itu adalah daerah yang dihancurkan oleh Ya’juj dan Ma’juj tempo dulu.
Selama 6 hari, berjalan menuju
daerah benteng. Daerah itu berpenghuni dan berada di balik gunung
tempat Ya’juj Ma’juj berada. Sallam kemudian pergi menuju pegunungan
Ya’juj-Ma-juj. Di situ ia melihat pegunungan yang terpisah lembah. Luas
lembah sekitar 150 meter. Lembah ini ditutup tembok berpintu besi
sekitar 50 meter.
Dalam Nuzhat al-Musytaq,
gambaran Sallam tentang tembok dan pintu besi itu disebutkan dengan
sangat detail (Anda yang ingin tahu bentuk detailnya, silakan baca:
Muzhat al-Musytaq fi Ikhtiraq al-Afaq, karya al-Syarif al-Idrisi, hal.
934 -938).
Al-Idrisi juga menceritakan
bahwa menurut cerita Sallam penduduk di sekitar pegunungan biasanya
memukul kunci pintu besi 3 kali dalam sehari. Setelah itu mereka
menempelkan telinganya ke pintu untuk mendengarkan reaksi dari dalam
pintu. Ternyata, mereka mendengar gema teriakan dari dalam. Hal itu
menunjukkan bahwa di dalam pintu betul-betul ada makhluk jenis manusia
yang konon Ya-juj-Ma-juj itu.
Ya’juj-Ma’juj sendiri, menurut
penuturan al-Syarif al-Idrisi dalam Nuzhat al-Musytaq, adalah dua suku
keturunan Sam bin Nuh. Mereka sering mengganggu, menyerbu, dan membunuh
suku-suku lain. Mereka pembuat onar dan sering menghancurkan suatu
daerah. Masyarakat mengadukan kelakuan suku Ya’juj dan Ma’juj kepada
Iskandar Dzul Qarnain, Raja Macedonia.
Iskandar kemudian menggiring
(mengusir) mereka ke sebuah pegunungan, lalu menutupnya dengan tembok
dan pintu besi. Menjelang Kiamat nanti, pintu itu akan jebol. Mereka
keluar dan membuat onar dunia, sampai turunnya Nabi Isa al-Masih.
Dalam Nuzhat al-Musytaq,
al-Syarif al-Idrisi juga menuturkan bahwa Sallam pernah bertanya kepada
penduduk sekitar pegunungan, apakah ada yang pernah melihat
Ya-juj-Ma-juj. Mereka mengaku pernah melihat gerombolan orang di atas
tembok penutup. Lalu angin badai bertiup melemparkan mereka. Penduduk
di situ melihat tubuh mereka sangat kecil. Setelah itu, Sallam pulang
melalui Taraz (Kazakhtan), kemudian Samarkand (Uzbekistan), lalu kota
Ray (Iran), dan kembali ke istana al-Watsiq di Surra Man Ra’a, Iraq. Ia
kemudian menceritakan dengan detail hasil penelitiannya kepada
Khalifah.
Kalau menurut penuturan Ibnu
Bathuthah dalam kitab Rahlat Ibn Bathuthah, pegunungan Ya’juj-Ma’juj
berada sekitar perjalanan 6 hari dari Cina. Penuturan ini tidak
bertentangan dengan al-Syarif al-Idrisi. Soalnya di sebelah Barat Laut
Cina adalah daerah-daerah Rusia.
No comments:
Post a Comment