Posted by Unknown at 6:12 AM
Read our previous post
Baru-baru ini muncul virus terbaru yang mirip SARS, yaitu virus MERS (Middle Earth Respiratory Virus). MERS merupakan salah satu bentuk dari koronavirus. Koronavirus telah membunuh dan menginfeksi banyak orang di dunia, dan merupakan ancaman bagi kesehatan global. Lantas, apa itu koronavirus?
Koronavirus adalah virus dari famili coronavida yang bisa menyebabkan berbagai macam penyakit. Koronavirus terbagi menjadi tiga golongan. Golongan satu dan dua yang menginfeksi mamalia, dan golongan tiga yang menginfeksi burung. Penyakit yang disebabkan oleh koronavirus sangat bervariasi, mulai dari flu biasa hingga penyakit pernapasan yang mematikan seperti SARS dan MERS.
MERS sendiri merupakan koronavirus yang berbeda dengan yang pernah ditemukan pada manusia sebelumnya, berdasarkan data dari Centers for Disease Control and Prevention, seperti dilansir oleh Discovery News (29/05).
Beberapa gejala yang diakibatkan oleh koronavirus MERS adalah demam, batuk, napas yang pendek-pendek, serta munculnya pneumonia dalam beberapa kasus. MERS merupakan salah satu bentuk koronavirus yang masih misterius. Hingga saat ini peneliti masih mencari tahu bagaimana koronavirus baru ini bisa menginfeksi manusia.
Data terbaru dari CDC menunjukkan bahwa MERS terbukti bisa ditularkan antar manusia. Meski begitu, tampaknya penyakit ini tak bisa menyebar sangat cepat seperti SARS pada tahun 2003. Virus MERS terus mendapatkan pengawasan ketat dari para ahli untuk berjaga-jaga jika virus ini berkembang menjadi ancaman yang semakin berbahaya.
"Pengetahuan terhadap virus ini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan kemungkinannya untuk menjadi ancaman yang besar. Kami tak mengetahui dari mana virus ini berasal dan bersembunyi di alam. Kami tak mengerti bagaimana manusia bisa terinfeksi," ungkap Chan, salah satu peneliti virus MERS.
Chan menjelaskan bahwa sebelum para ahli bisa menjelaskan pertanyaan-pertanyaan ini, mereka masih harus melawan MERS dengan tangan kosong. Hingga saat ini MERS telah menginfeksi lebih dari 40 orang dan membunuh 22 orang dari seluruh dunia.
No comments:
Post a Comment