Posted by Unknown at 9:48 PM
Read our previous post
Belajar menguasai teka-teki silang (TTS)
memang hanya membutuhkan waktu 12 bulan. Namun, seseorang membutuhkan
waktu 9 tahun untuk benar-benar menjadi ahlinya. Pengalaman mengisi TTS
ini mirip dengan pengalaman seorang musisi.
“Mereka hanya butuh waktu satu tahun untuk bisa memainkan alat musik tertentu, tapi dibutuhkan 9 tahun untuk benar-benar menjadi seorang yang profesional,” tulis Daily Mail, Kamis, 27 Juni 2013.
Psikolog dari Universitas Buckingham mengatakan, pegiat TTS akan mengalami masa samar, hingga akhirnya mereka benar-benar mampu menguasainya. Banyak orang yang akhirnya menyerah, tapi tak jarang yang terus bertahan dan akhirnya menjadi mahir. Bahkan, beberapa pun akhirnya beralih ke permainan sudoku.
Para peneliti melakukan uji coba terhadap 30 sukarelawan guna menganalisis tingkat kemampuan mereka. Peneliti menemukan, tiap orang memiliki cara yang berbeda untuk mencari petunjuk guna mengisi TTS tersebut. Hal ini bergantung pada pengalaman masing-masing.
Dibandingkan dengan kecerdasan dasar, ternyata pengalaman (mengisi TTS) memberikan perbedaan yang lebih signifikan dalam mengisi kolom-kolom ini. Dr. Philip Rupa dan Dr. Kathryn Friedlander, psikolog dalam penelitian ini, menyimpulkan bahwa pengalaman ternyata lebih penting dari sekadar pengetahuan dasar.
“Kami mencoba mencari alasan lain (selain pengalaman) yang membuat seseorang menjadi semakin ahli mengisi TTS,” ujar Dr Friedlander. Dia menambahkan, “Tidak menutup kemungkinan bahwa faktor lainnya (yang membuat seseorang mahir ber-TTS) berkaitan dengan orang tua. Seperti halnya dalam kemahiran bermusik yang bisa dipengaruhi oleh orangtua.”
“Mereka hanya butuh waktu satu tahun untuk bisa memainkan alat musik tertentu, tapi dibutuhkan 9 tahun untuk benar-benar menjadi seorang yang profesional,” tulis Daily Mail, Kamis, 27 Juni 2013.
Psikolog dari Universitas Buckingham mengatakan, pegiat TTS akan mengalami masa samar, hingga akhirnya mereka benar-benar mampu menguasainya. Banyak orang yang akhirnya menyerah, tapi tak jarang yang terus bertahan dan akhirnya menjadi mahir. Bahkan, beberapa pun akhirnya beralih ke permainan sudoku.
Para peneliti melakukan uji coba terhadap 30 sukarelawan guna menganalisis tingkat kemampuan mereka. Peneliti menemukan, tiap orang memiliki cara yang berbeda untuk mencari petunjuk guna mengisi TTS tersebut. Hal ini bergantung pada pengalaman masing-masing.
Dibandingkan dengan kecerdasan dasar, ternyata pengalaman (mengisi TTS) memberikan perbedaan yang lebih signifikan dalam mengisi kolom-kolom ini. Dr. Philip Rupa dan Dr. Kathryn Friedlander, psikolog dalam penelitian ini, menyimpulkan bahwa pengalaman ternyata lebih penting dari sekadar pengetahuan dasar.
“Kami mencoba mencari alasan lain (selain pengalaman) yang membuat seseorang menjadi semakin ahli mengisi TTS,” ujar Dr Friedlander. Dia menambahkan, “Tidak menutup kemungkinan bahwa faktor lainnya (yang membuat seseorang mahir ber-TTS) berkaitan dengan orang tua. Seperti halnya dalam kemahiran bermusik yang bisa dipengaruhi oleh orangtua.”
No comments:
Post a Comment