Posted by Unknown at 7:19 AM
Read our previous post
Senjata Nuklir Tsunami akhirnya terungkap digunakan sebagai senjata
pemusnah massal. Sebelum ditemukannya senjata nuklir, Tsunami terakhir
terjadi pada tahun 1883 yang disebabkan oleh sebuah Letusan Vulakanis
Gunung Karakatau di Indonesia. Bisa saja KEBETULAN tetapi tsunami
berikutnya terjadi di lepas pantai Alaska pada tahun 1946. Pada tanggal 1
April, 1946, sebuah "gempa bumi" besar dan tsunami menerjang Kepulauan
Aleutian di lepas pantai Alaska.Diperkirakan Pentagon memiliki lebih dari 10,000 buah Nuklir yang mematikan di dalam gudang persenjataannya.
Pentagon memiliki lebih dari 10,000 buah Nuklir di dalam gudang persenjataannya yang mematikan. Daya ledak setiap bom hydrogen adalah 50 kali lebih kuat daripada bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang pada tahun 1945.
Sebuah bom hidrogen bila ditempatkan secara strategis dapat menghancurkan sebuah negara sebesar Inggris. Pemimpin NAZI, Hitler pernah mengakui memiliki Bom-Hidrogen, dan Pentagon membawa bom=-H Hitler ke Amerika Serikat dan diuji coba di Alaska pada bulan April 1946.
Quote:
Hidrogen atau bom thermonuklir adalah nuklir di dalam nuklir. Dengan kata lain, ia menggunakan fisi (pembelahan sel) dan milyaran derajat dalam sebuah bom atom konvensional (primary) untuk memicu sebuah reaksi berantai (fusion) dalam bom lain (secondary) dalam rangka menciptakan ledakan nuklir. Tahap ketiga atau tertiary dapat ditambahkan hingga hasilnya mencapai 20 juta ton TNT!!
Dr. Edward Teller mengatakan bahwa limit monster ini adalah 100 juta ton TNT!!
Bom-H pertama diproduksi oleh Nazi Jerman dengan bentuk yang sangat besar dan memerlukan pendingin khusus (cryogenics) untuk menjaga agar cairan deuterium tetap berada di bawah 400 derajat Fahrenheit.
Pada waktu itu kapal selam merupakan cara yang ideal untuk mengantarkannya, namun akan meletus juga sewaktu terjadi ledakan.
Uji coba Bom Atom pertama bertempat di Port Chicago pada tanggal 17 Juli 1944.
Ledakan atom pertama di dunia terjadi di Port Chicago di sebelah utara San Francisco pada tanggal 17 Juli, 1944. Ledakan atom ini merupakan uji coba senjata yang dirakit dengan bom uranium yang kemudian dijatuhkan di Hiroshima, Jepang pada tanggal 6 Juli, 1945.
Prinsip-prinsip bom Hidrogen sudah diketahui pada tahun 1944.
Prinsip-prinsip bom hidrogen sudah diketahui sejak tahun 1944.
Dr. James B. Conant (1893-1978).
Menurut Dr. James B. Conant, President of Harvard University and scientific adviser to General Groves, Super Bom Amerika Serikat dengan seksama dikembangan pada tahun 1944.
"Dengan menggunakan berbagai macam metoda, nampak sangat mungkin untuk mengembangkannya dalam jangka waktu enam bulan setelah bom pertama disempurnakan, dan harus memungkinkan untuk dapat ditingkatkan efisiensinya ... dalam kasus ini sejumlah materi yang sama akan menghasilkan sama dengan kira-kira 24,000 ton TNT. Pengembangan lebih lanjut sepanjang alur kebijakan ini memungkinan untuk diproduksinya sebuah bom tunggal dengan jumlah materi dan efisiensinya untuk mengejar jumlah yang sama dengan beberapa ratus ribu ton TNT, atau bahkan sebanding dengan satu juta ton TNT... Semua kemungkinan-kemungkinan ini hanya terdapat dalam menyempurnakan efisiensi penggunaan unsur-unsur "25"[U235] dan "49"[Pu239].
Surat ini ditulis oleh Dr. Conant kepada Vannevar Bush pada tanggal 20 Oktober 1944.
Fakta-Fakta
"Gempa bumi" pertama dan Tsunami dalam abad ke-20 terjadi di Alaska pada tanggal 1 April 1946.
Pada tanggal 1 April 1946, sebuah "gempa bumi" yang sangat besar dan Tsunami menerjang kepulauan Aleutian tepi pantai Alaska:
"Salah satu Tsunami luas yang paling desktruktif di Pasifik adalah yang disebabkan oleh gempa bumi berkekuatan 7.8 di dekat kepulauan Unimak di Alaska, di rangkaian kepulauan Aleutian. Sebuah gelombang sangat besar 35 meter menghancurkan seluruh bangunan mercusuar U.S. Coast Guard's Scotch Cap di Unimak dan membunuh semua orang petugasnya yang berjumlah lima orang."( sumber Intl. Tsunami Info. Center)
Uji Coba Pertama bom hidrogen bertempat di Alaska pada tanggal 1 April 1946.
Setelah Perang Dunia II, Alaska dipilih sebagai sebuah tempat favorit oleh Pentagon untuk melakukan uji coba senjata-senjata nuklir. Wilayah tersebut berdekatan dengan wilayah Rusia, dengan demikian jatuhan radio aktif akan mengkontaminasi Siberia dan cukup jauh dari wilayah daratan Amerika Serikat untuk menyembunyikan efek dari "tembakan" atau uji-coba.
Dr. Edward Teller, tengah (1908-2003), dijuluki sebagai "bapak bom-H" sering melakukan kunjungan ke Alaska . Dengan kedok penggunaan nuklir untuk tujuan damai ia melakukan uji-coba beberapa bom-H di Alaska dengan nama sandi Project Chariot .
Ledakan bom hidrogen ini dipicu oleh sebuah alat berupa senjata rakitan mirip dengan yang digunakan pada "Little Boy"— bom Hiroshima.
Ledakan Kedua Bom Hidrogen Bertempat di Lepas Pantai Rusia pada tahun 1952.
Menurut "para ahli" Rusia tidak meledakkan bom hidrogen sampai dengan tahun 1955. Oleh karena itu, "gempa bumi" dan Tsunami mestinya merupakan kerja Pentagon. Pada waktu itu, situasi Perang Korea sedang memburuk untuk Jenderal McArthur. Di bawah ini kutipan lain dari the International Tsunami Info Center:
"Pada tanggal 4 Nopember 1952, sebuah gempa kuat (berkekuatan 8.2) di lepas pantai Semenanjung Kamchatka mendorong terjadinya kerusakan Tsunami Pasifik yang luas. Gelombang Tsunami menerjang Semenanjung Kamchatka, Kepulauan Kuril dan wilayah Timur Jauh Rusia lainnya, menyebabkan kerusakan yang parah dan kematian. Tsunami secara luas diobservasu dan dicatat di Jepang, tetapi tidak terjadi kerusakan maupun kematian. Di pantai sebelah utara Oahu gelombang pasang yang tergadi mencapai ketinggian sampai dengan 4.5 meter. Di pantai sebelah selatan di pulau tersebut, Tsunami cukup kuat menghanyutkan kapal barang bermuatan semen di Pelabuhan Honolulu.."(Intl.
Ledakan Ketiga Bom Hidrogen Terjadi di Alaska pada tanggal 9 Maret 1957.
Pentagon meledakkan sebuah thermonuklir a BIG ONE pada tanggal 9 Maret 1957 di Alaska. Mungkin peledakkan ini berkaitan dengan Operation Dropshot—rencana invasi ke Rusia yang ditetapkan tahun 1958:
"Pada tanggal 9 Maret 1957, sebuah gempa berkekuatan 8.3 di selatan Kepulauan Andreanof, di Kepulauan Aleutean, Alaska - di wilayah yang umumnya sama dengan yang terjadi pada tanggal 1 April 1946 - mendorong sebuah Tsunami Pasifik yang luas. Meskipun tidak ada manusia yang menjadi korban, Tsunami menghancurkan harta benda di Kepulauan Hawaii yang kerusakannya ditaksir berjumlah kira-kira US$ 5 Juta (nilai dolar tahun 1957). Gelombang air laut terutama tinggi di pantai sebelah utara di pulau Kauai yang mencapai ketinggian 16 meter, membanjiri jalan raya dan menghancurkan rumah-rumah dan menghanyutkan jembatan."
Ledakan Keempat Bom Hidrogen Terjadi di Pantai Chili Tahun 1960.
Pada tanggal 22 Mei 1960, sebuah "gempa bumi" yang besar dan Tsunami terjadi di pesisir Chili. Pada waktu itu Pentagon tidak sedang resmi berperang dengan Chili, namun pemerintah Chili mungkin mengancam akan mengusir orangnya Rockefeller yang mengontrol perusahaan-perusahaan minyak. Di bawah ini kutipan dari the International Tsunami Info. Center.
[b] Ledakan Kelima Bom Hidrogen Terjadi di Alaska pada tanggal 28 Maret 1964.[/.B]
President John F. Kennedy,
(President from 1961 to '63).
Pada tahun 1963, President Kennedy menandatangani Perjanjian Larangan Percobaan Senjata Nukliryang mencegah percobaan nuklir di udara, luar angkasa dan di bawah permukaan air. Pentagon GUSAR - FURIOUS. Kennedy membuat permasalahannya semakin buruk dengan melarang mereka melakukan uji coba di kedalaman tanah di Alaska.
Ledakan Keenam Bom Hidrogen Terjadi Di Indonesia pada Tanggal 26 Desember 2004.
Hitler Memiliki Bom Hidrogen Pada Tahun 1945.
Bom yang dimiliki Hitler menggunakan senjata yang dirakit untuk memicu uranium untuk merangsang reaksi berantai. Setelah Sekutu membom fasilitas air berat di Norwegia, Hitler mendapatkan air berat dari Congo Belgia. Dia membangun sebuah pusat fasilitas senjata nuklir bawah tanah di Sangerhausen di sebelah timur Jerman.
Air Berat Tidak Diperlukan Untuk Membuat Bom Atom ... Tetapi Benar-benar Penting Untuk Membuat Bom Hidrogen.
Beberapa reaktor dewasa ini menggunakan air berat sebagai moderator untuk melambatkan reaksi berantai, tetapi di Amerika Serikat, Enrico Fermi menggunakan graphite pile - baterai grafit ... bukan air berat ... untuk memperlambat reaksi.
Dimana Pentagon Akan Menyerang Lagi Dengan "Gempa Bumi" dan Tsunami?
Kami tidak mengetahui berapa banyak bom yang telah diledakkan Pentagon di bawah permukaan air laut, namun pasti mereka telah banyak melakukannya. Dimana berikutnya Pentagon akan menyerang dengan senjata penghancur massalnya? Tidak seorangpun akan selamat dari senjata-senjata mematikan.
Pentagon meledakkan sebuah thermonuklir a BIG ONE pada tanggal 9 Maret 1957 di Alaska. Mungkin peledakkan ini berkaitan dengan Operation Dropshot—rencana invasi ke Rusia yang ditetapkan tahun 1958:
"Pada tanggal 9 Maret 1957, sebuah gempa berkekuatan 8.3 di selatan Kepulauan Andreanof, di Kepulauan Aleutean, Alaska - di wilayah yang umumnya sama dengan yang terjadi pada tanggal 1 April 1946 - mendorong sebuah Tsunami Pasifik yang luas. Meskipun tidak ada manusia yang menjadi korban, Tsunami menghancurkan harta benda di Kepulauan Hawaii yang kerusakannya ditaksir berjumlah kira-kira US$ 5 Juta (nilai dolar tahun 1957). Gelombang air laut terutama tinggi di pantai sebelah utara di pulau Kauai yang mencapai ketinggian 16 meter, membanjiri jalan raya dan menghancurkan rumah-rumah dan menghanyutkan jembatan."
Ledakan Keempat Bom Hidrogen Terjadi di Pantai Chili Tahun 1960.
Pada tanggal 22 Mei 1960, sebuah "gempa bumi" yang besar dan Tsunami terjadi di pesisir Chili. Pada waktu itu Pentagon tidak sedang resmi berperang dengan Chili, namun pemerintah Chili mungkin mengancam akan mengusir orangnya Rockefeller yang mengontrol perusahaan-perusahaan minyak. Di bawah ini kutipan dari the International Tsunami Info. Center.
[b] Ledakan Kelima Bom Hidrogen Terjadi di Alaska pada tanggal 28 Maret 1964.[/.B]
President John F. Kennedy,
(President from 1961 to '63).
Pada tahun 1963, President Kennedy menandatangani Perjanjian Larangan Percobaan Senjata Nukliryang mencegah percobaan nuklir di udara, luar angkasa dan di bawah permukaan air. Pentagon GUSAR - FURIOUS. Kennedy membuat permasalahannya semakin buruk dengan melarang mereka melakukan uji coba di kedalaman tanah di Alaska.
Ledakan Keenam Bom Hidrogen Terjadi Di Indonesia pada Tanggal 26 Desember 2004.
Quote:
1. Nuklir atau beberapa buah Nuklir ditanam oleh Angkatan Laut Pentagon di Sumatra Trench, di pantai Indonesia. 2. Waktu - TIMING dari kejadian ini merupakan petunjuk keterlibatan Roma. 3. Semua inquisi besar dalam sejarah dimulai sekitar waktu CHRIST MASS. Charlemagne, Kaisar Romawi Pendosa naik tahta pada hari CHRIST MASS pada tahun 800, segera setelah itu, teror datang dari laut ke pulau kecil Inggris dalam bentuk kapal panjang Viking. 4. Semua tahun "suci" Vatican atau Jubilees dimulai pada hari Christ Mass. 5. Uni Sovyet secara resmi dipecah-belah oleh Jesuit Gorbechev pada hari 19 Christ Mass. |
Bom yang dimiliki Hitler menggunakan senjata yang dirakit untuk memicu uranium untuk merangsang reaksi berantai. Setelah Sekutu membom fasilitas air berat di Norwegia, Hitler mendapatkan air berat dari Congo Belgia. Dia membangun sebuah pusat fasilitas senjata nuklir bawah tanah di Sangerhausen di sebelah timur Jerman.
Air Berat Tidak Diperlukan Untuk Membuat Bom Atom ... Tetapi Benar-benar Penting Untuk Membuat Bom Hidrogen.
Beberapa reaktor dewasa ini menggunakan air berat sebagai moderator untuk melambatkan reaksi berantai, tetapi di Amerika Serikat, Enrico Fermi menggunakan graphite pile - baterai grafit ... bukan air berat ... untuk memperlambat reaksi.
Dimana Pentagon Akan Menyerang Lagi Dengan "Gempa Bumi" dan Tsunami?
Kami tidak mengetahui berapa banyak bom yang telah diledakkan Pentagon di bawah permukaan air laut, namun pasti mereka telah banyak melakukannya. Dimana berikutnya Pentagon akan menyerang dengan senjata penghancur massalnya? Tidak seorangpun akan selamat dari senjata-senjata mematikan.
Mudah-mudahan tidak terjadi lagi ya gan... Bisa kiamat gan kalau ada perang Nuklir...
No comments:
Post a Comment