Posted by Unknown at 5:40 AM
Read our previous post
Banyak orang yang meremehkan profesi aktor sebagai pekerjaan yang tidak membutuhkan otak dan hanya mengandalkan tampang ganteng atau badan bagus saja. Namun jangan salah, ya, profesi ini sebetulnya malah sangat menantang kreativitas dan kecerdasan seseorang. Untuk dapat menghidupkan sebuah peran, seorang aktor memerlukan totalitas agar usahanya dalam 'berpura-pura' bisa memuaskan para penonton. Dilansir dari Cracked, berikut ini adalah 5 aktor pria yang paling 'gila' dalam usahanya menyempurnakan sebuah peran.
1. Tom Cruise dalam film "Collateral"
Demi perannya sebagai tokoh antagonis bernama
Vincent dalam film "Collateral", Tom Cruise harus membiasakan dirinya
untuk membaur dengan orang-orang asing di jalanan. Hal tersebut tentunya
sulit dilakukan tanpa menyamar karena orang-orang pasti akan langsung
mengerubuti Tom Cruise dan meminta foto bersama. Oleh karena itu, Tom
Cruise kemudian memilih untuk menyamar menjadi kurir FedEx agar dapat
membiasakan diri berkumpul dengan orang-orang yang tidak ia kenal.
Usahanya ini berhasil, karena dalam penyamarannya tidak satu pun orang
yang ditemuinya mengenali dirinya sebagai Tom Cruise.
Usaha ini terbukti berhasil untuk menyempurnakan perannya sebagai pembunuh bayaran tanpa nama. Selain penyamaran ini, dia juga sengaja ikut les menembak hingga dia berhasil tampil luwes dalam adegan-adegan menembak di film ini. Keren!
Usaha ini terbukti berhasil untuk menyempurnakan perannya sebagai pembunuh bayaran tanpa nama. Selain penyamaran ini, dia juga sengaja ikut les menembak hingga dia berhasil tampil luwes dalam adegan-adegan menembak di film ini. Keren!
2. Adrien Brody dalam film "The Pianist"
Dalam film ini "The Pianist", Adrien harus
memerankan seorang pianis yang putus asa dan kehilangan kehidupannya
sebagai seorang Yahudi saat Holocaust terjadi. Untuk mendalami perasaan
seseorang yang sudah tidak memiliki harapan untuk hidup lagi, Adrien
sampai rela memutuskan hubungannya dengan kekasih setianya untuk bisa
betul-betul merasakan kehampaan hidup. Dia pun sengaja hidup miskin
selama beberapa waktu sebelum syuting film dimulai, dengan meninggalkan
semua kekayaan materi miliknya. Hasilnya, dia memenangkan Oscar untuk
perannya ini sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik!
3. Pemain film "Saving Private Ryan"
Sutradara film "Saving Private Ryan", Steven
Spielberg benar-benar meletakkan seluruh isi kepala dan hatinya demi
keberhasilan film ini. Tak tanggung-tanggung, dia sengaja merancang
perkemahan perang khusus untuk melatih para pemainnya agar dapat
merasakan bagaimana sulit dan peliknya kehidupan di daerah konflik.
Perkemahan tersebut dilakukan selama 10 hari, dengan pelatihan langsung
dari pensiunan marinir, Dale Dye.
Selama perkemahan berlangsung, hujan sering turun dengan derasnya sehingga medan pelatihan perang menjadi semakin sulit untuk ditempuh. Bisakah Anda membayangkan aktor-aktor ganteng seperti Tom Hanks, Matt Damon, dan Vin Diesel berkubang lumpur sambil terus merayap menuju garis batas sebuah peperangan??
Selama perkemahan berlangsung, hujan sering turun dengan derasnya sehingga medan pelatihan perang menjadi semakin sulit untuk ditempuh. Bisakah Anda membayangkan aktor-aktor ganteng seperti Tom Hanks, Matt Damon, dan Vin Diesel berkubang lumpur sambil terus merayap menuju garis batas sebuah peperangan??
4. Ed Harris dalam film "Pollock" dan "A History of Violence"
Ed Harris boleh saja tidak banyak mendapatkan
peran utama di setiap film yang dibintanginya, namun itu tidak membuat
totalitas yang dia miliki untuk karir keaktorannya berkurang. Dalam film
Pollock, dia menjalani tugas ganda sebagai sutradara sekaligus pemeran
utamanya. Film yang berkisah tentang masa tua pelukis terkenal Jackson
Pollock ini membuatnya harus menaikkan berat badannya sebanyak 15 kilo,
mendalami aliran lukisan Jackson Pollock, dan mengisap rokok Camel yang
merupakan favorit sang pelukis.
Sedangkan dalam film "A History of Violence", Ed Harris berusaha sangat keras untuk mendalami perannya sebagai sosok antagonis hingga dia memerlukan waktu yang cukup lama untuk menghilangkan sosok Carl Fogarty dari dalam dirinya. Pada suatu wawancara peluncuran film ini, ketika seorang wartawan menanyainya tentang "Apa itu kekerasan?", Ed langsung secara spontan melemparkan beberapa benda ke arah penonton sambil marah-marah. Itulah jawaban yang sangat 'nyata' bagi si wartawan.
Sedangkan dalam film "A History of Violence", Ed Harris berusaha sangat keras untuk mendalami perannya sebagai sosok antagonis hingga dia memerlukan waktu yang cukup lama untuk menghilangkan sosok Carl Fogarty dari dalam dirinya. Pada suatu wawancara peluncuran film ini, ketika seorang wartawan menanyainya tentang "Apa itu kekerasan?", Ed langsung secara spontan melemparkan beberapa benda ke arah penonton sambil marah-marah. Itulah jawaban yang sangat 'nyata' bagi si wartawan.
5. Robert De Niro dalam film "Taxi Driver" dan "The Raging Bulls"
Untuk menjadi supir taksi sejati dalam film
"Taxi Driver", Robert De Niro sengaja mendaftar menjadi supir taksi di
sebuah firma transportasi di Amerika Serikat. Jam kerjanya sebagai supir
taksi adalah 12 jam penuh. Betul-betul memiliki niat yang kuat, ya?
Dalam film "The Raging Bulls", Robert memerankan petinju legendaris Jake LaMotta. Untuk mendapatkan penghayatan penuh atas peran ini, Robert melakukan sesi latihan tinju rutin setiap hari dengan Jake LaMotta sendiri. Sakin gigihnya dia melakukan penghayatan karakter Jake, Robert sampai bisa mematahkan iga dan gigi Jake hanya dengan beberapa kali pukulan!
Lain lagi cerita Robert saat memerankan Al Capone, seorang gembong kriminal asli Italia, di mana dia harus menaikkan berat badannya hingga berkilo-kilo. Untuk bisa menghayati sosok Al Capone, Robert sampai harus memakai celana dalam yang terbuat dari sutra, seperti yang selalu dilakukan oleh Al Capone asli pada masanya. Meskipun celana dalam ini sebetulnya tidak masuk dalam properti film, namun Robert mengaku itu sangat membantu mentalnya dalam menjalani proses syuting.
Apapun pekerjaan Anda, contohlah dedikasi yang ditunjukkan oleh para aktor hebat ini!
Dalam film "The Raging Bulls", Robert memerankan petinju legendaris Jake LaMotta. Untuk mendapatkan penghayatan penuh atas peran ini, Robert melakukan sesi latihan tinju rutin setiap hari dengan Jake LaMotta sendiri. Sakin gigihnya dia melakukan penghayatan karakter Jake, Robert sampai bisa mematahkan iga dan gigi Jake hanya dengan beberapa kali pukulan!
Lain lagi cerita Robert saat memerankan Al Capone, seorang gembong kriminal asli Italia, di mana dia harus menaikkan berat badannya hingga berkilo-kilo. Untuk bisa menghayati sosok Al Capone, Robert sampai harus memakai celana dalam yang terbuat dari sutra, seperti yang selalu dilakukan oleh Al Capone asli pada masanya. Meskipun celana dalam ini sebetulnya tidak masuk dalam properti film, namun Robert mengaku itu sangat membantu mentalnya dalam menjalani proses syuting.
Apapun pekerjaan Anda, contohlah dedikasi yang ditunjukkan oleh para aktor hebat ini!
No comments:
Post a Comment