Comments

Thursday, January 9, 2014

5 Cerita bapak yang tega bunuh anak

Posted by at 5:59 AM Read our previous post
http://ariswildan.blogspot.com/search/label/Kisah

Seorang bapak yang seharusnya menjaga dan melindungi anaknya, malah berbuat keji dengan membunuh buah hatinya tersebut. Berbagai sebab kejahatan tersebut dilakukan kepada anaknya, kadang hanya karena masalah sepele.

Anak yang seharusnya menjadi kebanggaan orang tua di masa depan, harus meregang nyawa dibunuh oleh bapaknya.

1. Amuk perkosa lalu bunuh putri sulungnya

 Bejat sekaligus keji, mungkin itulah ungkapan yang tepat bagi aksi Amuk (43). Warga Kampung Pahlawan, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi tersebut tega memerkosa P (17) putri sulungnya. Parahnya, usai melampiaskan nafsu bejatnya, pelaku lantas menghabisi nyawa siswi kelas II SMAN 1 Tarumajaya itu.

Kasat Reskrim Polres Bekasi Kabupaten Kompol Dedy Murti menuturkan jenazah korban ditemukan pertama kali oleh ibunya di rumahnya di Kampung Pahlawan, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.

"Saat ditemukan kondisinya mengenaskan. Baju terangkat ke atas dan celana korban melorot selutut," ungkap Dedy.

Tidak hanya itu saja, di tubuh korban juga ditemukan sejumlah luka. "Ada juga sejumlah luka di bagian tangan, leher, serta kemaluan korban," tambahnya.

2. Diancam dibunuh, Eko malah duluan membunuh anaknya

 Sungguh sangat mengerikan perbuatan yang dilakukan Eko Budianto (50) dan Udin (28). Keduanya dengan cekatan menghabisi nyawa Krisnanda Mega Pratama (27) dengan cekatan. Parahnya, korban merupakan anak kandung dari pelaku Eko, warga Dusun Taman Asri, Desa Karanggebang, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo. Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (4/2/2013) lalu.

Kapolres Ponorogo AKBP Yuda Gustawan mengatakan pelaku Eko nekat membunuh anaknya lantaran jengkel dengan kelakuan Krisnanda, bahkan dirinya pernah diancam akan dibunuh oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Ponorogo, jurusan Teknik Informatika tersebut.

"Pelaku kesal karena korban selalu tidak menurut saat dinasehati. Korban juga suka menjual barang di rumah, sering membawa teman wanita ke rumah. Korban juga sering mengancam membunuh pelaku," beber Yuda.

Tidak terima terus menerus diancam akan dibunuh, lanjut Yuda, pelaku Eko malah lebih dulu membunuh anaknya tersebut. Saat mengeksekusi korban, Eko dibantu oleh Udin yang merupakan rekan korban.

3. Terus menangis, Ivan celurit anaknya yang berumur 4 tahun

 Sadis sekali perbuatan Ivan Reza Pahlevi (33). Warga Ciracas, Jakarta Timur tersebut tega menusuk leher buah hatinya sendiri, KI (4) dengan celurit. Peristiwa tersebut terjadi pada Bulan Agustus 2012 silam.

Aksi keji tersebut nekat dilakoni Ivan, lantaran korban terus menerus menangis. Kasie Humas Polsek Ciracas, Aiptu Baryadi menuturkan putri kecil itu diajak oleh Siti Fatonah (60), neneknya untuk menginap di rumah dia karena Lebaran. Diketahui kedua orang tua korban sudah bercerai, sehingga pelaku tinggal bersama orang tuanya lagi.

"Barang bukti berupa celurit bergagang kayu, sarung dan seprai dari lokasi kejadian," ujar Baryadi.

Bocah malang tersebut menderita luka tusuk pada leher bagian kiri dan kanan. Setelah beraksi, Ivan menghampiri ibunya dan mengakui perbuatannya. Ivan pun langsung dibekuk dan digiring ke Polsek Ciracas. Sedangkan jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk diotopsi.

4. Johannes ikat anaknya di tiang lalu dipukul pakai kayu

 Desmon Lotter, remaja usia 19 tahun tersebut tewas di tangan Johannes (42), ayah kandungnya sendiri. Warga Kampung Bukit, Kelurahan Tanjungriau tersebut berdalih tidak berniat menghabisi nyawa darah dagingnya tersebut.

Peristiwa keji tersebut terjadi di rumah pelaku pada Kamis (5/7) sekitar pukul 00.00-02.00 WIB. Korban diikat pada sebuah tiang untuk kemudian dihujani pukulan dengan 2 batang kayu oleh ayahnya.

Alhasil, sekujur tubuh korban yakni pundak, lengan, punggung, perut hingga kaki menderita luka memar. Parahnya, darah segar mengalir deras dari bagian belakang kepala korban. Kepada polisi, pelaku berdalih hanya ingin mendidik anaknya supaya kebiasaan mencurinya hilang.

Namun, nasi sudah menjadi bubur, didikan berujung maut yang dilakukan pelaku kini hanyalah menyisakan penyesalan seumur hidup bagi Johannes.

5. Lambertus banting putrinya usia 1 tahun hingga tewas

 Lambertus Langun (24) merasa kesal lantaran uang yang selama ini dikumpulkannya dengan susah payah harus habis untuk membiayai berobat Azzahra, darah dagingnya yang baru berusia 1 tahun 7 bulan.?

Kekesalannya memuncak hingga akhirnya Lambertus tega membanting bayi mungilnya tersebut hingga tewas pada Senin (2/12) lalu. Sebelum meninggal, bayi yang tidak berdosa ini kerap kali menerima siksaan dari sang ayah.

"Anaknya ini sering sakit-sakitan, pelaku kesal karena duitnya habis buat biayai berobat. Akhirnya sang anak kerap kali disiksa," ujar Kasubag Humas Polres Jakarta Timur, Sri Bhayangkari saat ditemui wartawan, Rabu (4/12).

Sri mengatakan, puncak kemarahan Lambertus terjadi pada Senin (2/12) kemarin. Saat itu dia sedang memberi makan Azzhara. Sang anak yang tidak mau diam saat disuapin olehnya pun kesal sehingga harus menerima cubitan dan pukulan dari si ayah sadis itu.

"Dicubit gak mau diam, dipukul gak mau diam. Akhirnya pelaku membanting anak ke kasur, hingga nangis kencang. Bahkan sang ayah katanya pernah menyudutkan rokok ke korban," tandas Sri.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
© Aris Wildan is powered by Blogger - Template designed by Stramaxon(enhanced by aris wildan) - Best SEO Template