Posted by Unknown at 6:08 AM
Read our previous post
Dunia spionase alias mata-mata tidak hanya didominasi oleh pria saja.
Sejak dulu, wanita cantik sering dijadikan mata-mata untuk mendapatkan
informasi penting dari pihak lawan.Rusia, China, Inggris, hingga Amerika Serikat, memiliki mata-mata cantik. Berikut cerita 5 mata-mata cantik yang terungkap dan menggegerkan.
1. Anna Chapman
Mata-mata asal Rusia satu ini
nyatanya tidak hanya cantik, namun ia juga memiliki kecerdasan yang bisa
dibilang di atas rata-rata, yakni dengan IQ 162. Perempuan kelahiran 23
Februari 1982 ini ialah anak dari seorang Diplomat Rusia. Nama Chapman
sendiri diambil dari mantan suaminya yang menikah pada tahun 2002 di
Moskow, Alex Chapman yang pada saat bekerja di studio rekaman.
Anna bisa dibilang sebagai perempuan yang berpendidikan. Ia pernah mengambil gelar master ekonomi di salah satu universitas ternama di Moskow, Rusia tahun 2004 dan termasuk sebagai lulusan terbaik saat itu.
Menurut mantan suaminya, Anna ialah termasuk orang yang benci dengan Amerika. Namun, entah kenapa Anna pindah ke negeri Paman Sam tersebut dengan alasan untuk mencari keberuntungan di New York bersama kekasih barunya yang umurnya lebih tua, seperti dilansir The Telegraph.
Kecerdasan dan kecantikan yang dimiliki Anna, rupanya telah membawanya masuk ke dalam dunia intelijen. Anna diduga bekerja untuk jaringan mata-mata narkotika di bawah badan intelijen eksternal Federasi Rusia, SLUZHBA Vneshney Razvedki (SVR).
Pada tanggal 27 Juni 2010, kelihaian Anna nampaknya sirna. Ia ditangkap bersama sembilan orang Rusia lainnya.
Dalam dakwaan di persidangan terungkap bahwa Anna diketahui berkomunikasi dengan dinas intelijen Rusia, SVR, menggunakan komputer yang terpasang ke jaringan nirkabel di Starbucks pada bulan Januari. Selain itu, dua bulan kemudian ia melakukan komunikasi dari toko buku.
Mata-mata cantik ini pun akhirnya dideportasi ke Rusia pada 8 Juli 2010. Namun, keluarga dan teman-teman tetap membantah bahwa Anna Chapman ialah seorang mata-mata.
Anna bisa dibilang sebagai perempuan yang berpendidikan. Ia pernah mengambil gelar master ekonomi di salah satu universitas ternama di Moskow, Rusia tahun 2004 dan termasuk sebagai lulusan terbaik saat itu.
Menurut mantan suaminya, Anna ialah termasuk orang yang benci dengan Amerika. Namun, entah kenapa Anna pindah ke negeri Paman Sam tersebut dengan alasan untuk mencari keberuntungan di New York bersama kekasih barunya yang umurnya lebih tua, seperti dilansir The Telegraph.
Kecerdasan dan kecantikan yang dimiliki Anna, rupanya telah membawanya masuk ke dalam dunia intelijen. Anna diduga bekerja untuk jaringan mata-mata narkotika di bawah badan intelijen eksternal Federasi Rusia, SLUZHBA Vneshney Razvedki (SVR).
Pada tanggal 27 Juni 2010, kelihaian Anna nampaknya sirna. Ia ditangkap bersama sembilan orang Rusia lainnya.
Dalam dakwaan di persidangan terungkap bahwa Anna diketahui berkomunikasi dengan dinas intelijen Rusia, SVR, menggunakan komputer yang terpasang ke jaringan nirkabel di Starbucks pada bulan Januari. Selain itu, dua bulan kemudian ia melakukan komunikasi dari toko buku.
Mata-mata cantik ini pun akhirnya dideportasi ke Rusia pada 8 Juli 2010. Namun, keluarga dan teman-teman tetap membantah bahwa Anna Chapman ialah seorang mata-mata.
2. Liu Hulan
Perempuan muda asal China ini
merupakan salah seorang mata-mata saat terjadi perang sudara antara
Partai Komunis dan Partai Koumintang. Ia dilahirkan di sebuah desa
bernama Yunzhouxi, provinsi Shanxi, China pada tahun 1932.
Peran Liu dimulai saat dirinya bergabung dengan Partai Komunis saat usianya menginjak 14 tahan pada tahun 1946 dan langsung bergabung dengan Federasi Perempuan Komunis. Selain itu, ia dikenal aktif menggalang dukungan agar masyarakat selalu mendukung Partai Komunis China.
Kontribusinya untuk ikut berjuang tidaklah kalah hebat. Pada saat itu ia melakukan tugasnya sebagai penyedia konsumsi dan perlengkapan untuk tentara Eighth Liberation Army. Tidak hanya itu, peran besarnya untuk sebagai pendukung Partai Komunis, yakni menyampaikan pesan rahasia. Namun, perjuangannya tidak lama. Liu meninggal diusia 15 tahun dengan cara dipenggal.
Semangat perjuangannya ini ternyata bukanlah dianggap sebagai aksi yang tidak hormat. Pengorbanannya demi membebaskan tanah China dari kekuasaan dan kekuatan asing dianggap sebagai simbol kesetiaan terhadap komunisme.
Peran Liu dimulai saat dirinya bergabung dengan Partai Komunis saat usianya menginjak 14 tahan pada tahun 1946 dan langsung bergabung dengan Federasi Perempuan Komunis. Selain itu, ia dikenal aktif menggalang dukungan agar masyarakat selalu mendukung Partai Komunis China.
Kontribusinya untuk ikut berjuang tidaklah kalah hebat. Pada saat itu ia melakukan tugasnya sebagai penyedia konsumsi dan perlengkapan untuk tentara Eighth Liberation Army. Tidak hanya itu, peran besarnya untuk sebagai pendukung Partai Komunis, yakni menyampaikan pesan rahasia. Namun, perjuangannya tidak lama. Liu meninggal diusia 15 tahun dengan cara dipenggal.
Semangat perjuangannya ini ternyata bukanlah dianggap sebagai aksi yang tidak hormat. Pengorbanannya demi membebaskan tanah China dari kekuasaan dan kekuatan asing dianggap sebagai simbol kesetiaan terhadap komunisme.
3. Nancy Wake
Nancy Wake ialah perempuan cantik
kelahiran Wellington, Selandia Baru pada 31 Agustus 1912. Kiprahnya
dimulai saat ia kabur dari rumah pada usia 16 tahun dan bekerja sebagai
perawat. Berbekal USD 327 dari bibinya, Wake muda memulai petualangannya
ke New York, lalu pindah ke London dan melatih dirinya sebagai
jurnalis.
Tahun 1930, ia pindah bekerja di Paris, Prancis, dan menjadi koresponden Eropa koran Hearst. Wake merupakan salah seorang saksi mata kekejaman Nazi dengan pimpinannya Adolf Hitler, di jalanan kota Paris dan Wina.
Setelah menikah, Wake menjadi kurir Pertahanan Prancis dan pasukan perlawanan terhadap pendudukan tentara Nazi. Kiprahnya tersebut membuat polisi rahasia Nazi, Gestapo, memberikan julukan 'The White Mouse' dan menghargai kepala Wake sebesar 5 juta France saat itu.
Usai perang dunia II, ia kembali ke Inggris dan bergabung dengan Special Operations Executive (SOE) sebagai mata-mata. Wake menjadi penghubung antara London dan kelompok gerilya Pertahanan Prancis.
Selain itu, ia pernah memimpin 7.000 orang gerilyawan Prancis melawan 22 ribu pasukan SS Nazi dari instalasi Jerman dan perwakilan lokal Gestapo di Montlucon.
Karena perjuangannya dalam perang dunia II itu, Wake pun dianugerahi penghargaan tertinggi militer Prancis, Legion d'Honneur, 3 Croix de Guerre dan medali Pertahanan Prancis. Inggris juga memberinya medali George, sementara AS memberinya medali kebebasan. Wake meninggal pada usia 98 tahun.
Tahun 1930, ia pindah bekerja di Paris, Prancis, dan menjadi koresponden Eropa koran Hearst. Wake merupakan salah seorang saksi mata kekejaman Nazi dengan pimpinannya Adolf Hitler, di jalanan kota Paris dan Wina.
Setelah menikah, Wake menjadi kurir Pertahanan Prancis dan pasukan perlawanan terhadap pendudukan tentara Nazi. Kiprahnya tersebut membuat polisi rahasia Nazi, Gestapo, memberikan julukan 'The White Mouse' dan menghargai kepala Wake sebesar 5 juta France saat itu.
Usai perang dunia II, ia kembali ke Inggris dan bergabung dengan Special Operations Executive (SOE) sebagai mata-mata. Wake menjadi penghubung antara London dan kelompok gerilya Pertahanan Prancis.
Selain itu, ia pernah memimpin 7.000 orang gerilyawan Prancis melawan 22 ribu pasukan SS Nazi dari instalasi Jerman dan perwakilan lokal Gestapo di Montlucon.
Karena perjuangannya dalam perang dunia II itu, Wake pun dianugerahi penghargaan tertinggi militer Prancis, Legion d'Honneur, 3 Croix de Guerre dan medali Pertahanan Prancis. Inggris juga memberinya medali George, sementara AS memberinya medali kebebasan. Wake meninggal pada usia 98 tahun.
4. Josephine Baker
Perempuan keturunan Afrika-Amerika
ini ialah seorang penari, penyanyi, dan aktris yang sukses di Perancis.
Karena kehebatannya tersebut, ia mendapatkan beberapa julukan, seperti
'Bronze Venus', 'Black Pearl', dan 'Cr?ole Dewi'.
Baker adalah wanita pertama Afrika-Amerika yang membintangi sebuah film besar dan menjadi penghibur terkenal di dunia.
Tidak hanya itu, ia juga terkenal karena kontribusinya terhadap persamaan hak di Amerika Serikat. Bahkan, ia sempat ditawari sebagai pemimpin resmi gerakan tersebut tahun 1968. Namun, tawaran tersebut ditolaknya.
Saat Perang Dunia II berlangsung, Baker bekerja di Palang Merah dan mengumpulkan intelijen untuk pertahanan Perancis. Selain itu, Ella juga menghibur para pasukan Afrika dan Timur Tengah.
Violette merupakan keturunan dari ibu yang berasal dari Prancis dan ayah yang hanya berprofesi sebagai tukang taksi di Inggris. Walaupun lahir di Perancis, namun hingga usia 14 tahun dirinya bersama keluarga tinggal di negeri Ratu Elizabeth.
Sebelum menjadi agen rahasia, ia hanya seorang pekerja di sebuah departemen store bagian penjualan parfum. Violette menikah dengan Etienne Szabo dan hanya memiliki seorang buah hati. Karena pada tahun 1942, Etienne tewas akibat luka di dadanya saat pertempuran dan ia tidak pernah melihat buah cintanya bersama Violette.
Atas dasar tersebut, Violette akhirnya bergabung dengan Auxiliary Territorial Service di tahun 1941 dan memutuskan bergabung dengan SOE.
Baker adalah wanita pertama Afrika-Amerika yang membintangi sebuah film besar dan menjadi penghibur terkenal di dunia.
Tidak hanya itu, ia juga terkenal karena kontribusinya terhadap persamaan hak di Amerika Serikat. Bahkan, ia sempat ditawari sebagai pemimpin resmi gerakan tersebut tahun 1968. Namun, tawaran tersebut ditolaknya.
Saat Perang Dunia II berlangsung, Baker bekerja di Palang Merah dan mengumpulkan intelijen untuk pertahanan Perancis. Selain itu, Ella juga menghibur para pasukan Afrika dan Timur Tengah.
5. Violette Szabo
Perempuan kelahiran Violette Reine Elizabeth Bushell di Paris, Perancis, tanggal 26 Juni 1921 merupakan agen rahasia Inggris di Perang Dunia II. Ia bergabung dengan Special Operations Executive (SOE) saat itu.
Violette merupakan keturunan dari ibu yang berasal dari Prancis dan ayah yang hanya berprofesi sebagai tukang taksi di Inggris. Walaupun lahir di Perancis, namun hingga usia 14 tahun dirinya bersama keluarga tinggal di negeri Ratu Elizabeth.
Sebelum menjadi agen rahasia, ia hanya seorang pekerja di sebuah departemen store bagian penjualan parfum. Violette menikah dengan Etienne Szabo dan hanya memiliki seorang buah hati. Karena pada tahun 1942, Etienne tewas akibat luka di dadanya saat pertempuran dan ia tidak pernah melihat buah cintanya bersama Violette.
Atas dasar tersebut, Violette akhirnya bergabung dengan Auxiliary Territorial Service di tahun 1941 dan memutuskan bergabung dengan SOE.
No comments:
Post a Comment