Posted by Unknown at 6:18 AM
Read our previous post
Kesepuluh kota ini dijuluki sebagai kota hantu karena sudah lama tak ditinggali manusia. Beberapa dari kota ini sekarang menjadi tempat wisata yang ramai dikunjungi, sementara yang lain masih dianggap berbahaya atau ilegal untuk didatangi. Nah, berikut adalah sepuluh kota hantu paling menakjubkan dari seluruh dunia.1. Kolmanskop (Namibia)
Kolmanskop adalah sebuah kota hantu di selatan Namibia, beberapa kilometer dari pelabuhan Luderitz. Pada tahun 1908, tempat ini dibangun menjadi sebuah kota gurun yang dilengkapi dengan kasino, sekolah, rumah sakit dan bangunan tempat tinggal yang eksklusif. Tetapi tak lama setelah Perang Dunia Pertama, kota itu mulai ditinggalkan. Selama tahun 1950-an, kota itu telah lama kosong dan seluruh bangunan tampak tertimbun pasir.
2. Prypiat, Ukraina
Prypiat adalah sebuah kota yang ditinggalkan karena berada di zona terasing di Ukraina Utara. Ini dulunya merupakan rumah bagi para pekerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, yang ditinggalkan pada tahun 1986 setelah bencana Chernobyl. Populasinya kala itu sekitar 50.000 sebelum terjadi ledakan nuklir. Sampai saat ini, lokasi ini masih terisolasi oleh sisa radiasi nuklir. Warga hanya diizinkan untuk barang-barang yang tidak terkontaminasi.
3. San Zhi (Taiwan)
Di Utara Taiwan, sebuah desa futuristik yang awalnya dibangun sebagai sebuah kemewahan liburan untuk orang kaya dibiarkan terbengkalai begitu saja. Namun, setelah banyak kecelakaan fatal yang terjadi selama konstruksi, pembangunan resort mewah itu dihentikan. Terlebih lagi, masalah kekurangan dana dan minimnya pekerja yang mau membangun resort membuat para investor mundur. Konon, tempat ini sekarang dihantui oleh arwah orang-orang yang meninggal di sana.
4. Craco, Italia
Craco terletak di Daerah Basilicata dan Provinsi Matera, sekitar 25 kilometer dari daratan Teluk Taranto. Kota yang berasal dari abad pertengahan ini dibangun di sekitar perbukitan. Pada tahun 1891, penduduk Craco berjumlah lebih dari 2.000 orang. Kemudian antara tahun 1892 dan 1922, lebih dari 1.300 orang pindah dari kota ini ke Amerika Utara karena kondisi pertanian sangat buruk kala itu. Gempa bumi, tanah longsor, dan perang menjadi alasan terjadinya migrasi massal di kota ini. Pada tahun 1959 dan 1972, Craco kembali diguncang gempa dan tanah longsor. Pada 1963, 1.800 penduduk yang tersisa dipindahkan ke suatu lembah yang berada di dekat kota tersebut, yang disebut Craco Peschiera.
5. Oradour-sur-Glane, Prancis
Desa kecil Oradour-sur-Glane, Prancis, adalah kota hantu yang menyimpan banyak kenangan. Selama Perang Dunia II, 642 penduduk Oradour-sur-Glane dibantai oleh tentara Jerman sebagai hukuman untuk Perlawanan Prancis. Jerman awalnya berniat untuk menyerang Oradour-sur-Vayres dan secara tidak sengaja menyerbu Oradour-sur-Glane pada 10 Juni 1944. Menurut laporan korban yang selamat, para pria digiring ke lumbung di mana mereka ditembak di kaki sehingga mereka mati secara perlahan. Para wanita dan anak-anak, yang telah ditahan di gereja, semua dibunuh ketika mereka berusaha untuk melarikan diri. Desa itu kemudian dihancurkan oleh Jerman sesudahnya. Reruntuhan desa itu masih berdiri hingga sekarang dan menjadi peringatan bagi mereka yang mati.
6. Gunkanjima, Jepang
Pulau ini adalah salah satu di antara 505 pulau yang tak berpenghuni di Prefektur Nagasaki, Jepang, sekitar 15 kilometer dari Nagasaki. Pulai ini juga dikenal sebagai Gunkan-jima atau Pulau Kapal Perang - berkat dinding lautnya yang tinggi. Pada tahun 1959, populasi penduduk di Gunkanjima membengkak dan mencapai kepadatan 835 orang per hektar untuk seluruh pulau (1.391 orang per hektar untuk daerah perumahan) - salah satu kepadatan penduduk tertinggi yang pernah tercatat di seluruh dunia. Namun ketika minyak bumi digunakan sebagai pengganti batu bara di Jepang pada 1960-an, tambang batu bara mulai ditutup. Pada tahun 1974, Mitsubishi secara resmi mengumumkan penutupan tambang tersebut dan menyebabkan seluruh penduduk meninggalkan pulau.
7. Kadykchan, Russia
Kadykchan adalah salah satu dari banyak kota di Rusia yang jatuh ke dalam kehancuran ketika Uni Soviet runtuh. Warga dipaksa pindah untuk mendapatkan akses layanan, seperti air, sekolah, dan perawatan medis, yang lebih baik. Mereka kemudian dibawa ke kota-kota lain untuk menempati rumah-rumah baru. Dulunya kota ini adalah pusat pertambangan timah yang dihuni 12.000 orang. Kini, kota ini hanya tinggal gedung-gedung tua yang reyot.
8. Kowloon Walled City, China
Kowloon Walled City terletak tepat di luar Hong Kong, China, selama pemerintahan Inggris. Kota ini diduduki oleh Jepang selama Perang Dunia II dan kemudian diambil alih oleh penduduk setempat setelah Jepang menyerah. Baik Inggris maupun China, semua ingin memiliki kota itu, sehingga Kowloon Walled City menjadi satu-satunya kota tanpa hukum. Populasi kota ini kemudian berkembang selama beberapa dekade. Gedung-gedung dibangun begitu tinggi sehingga sinar matahari tidak bisa mencapai tanah dan seluruh kota harus diterangi dengan lampu neon untuk membuatnya terus terang. Tempat ini kemudian menjadi tempat di mana rumah pelacuran, kasino, peredaran opium dan kokain, rumah makan yang menyajikan daging anjing, dan pabrik-pabrik rahasia tumbuh tanpa diganggu oleh pihak berwenang. Kota ini akhirnya diruntuhkan pada tahun 1993 setelah pemerintah Inggris dan China mengambil keputusan bersama karena populasi yang tidak terkontrol dan kehidupan masyarakat yang anarkis.
9. Famagusta, Siprus
Varosha adalah sebuah pemukiman di Republik Siprus Utara. Sebelum terjadi invasi Turki ke Siprus 1974, tempat ini adalah daerah wisata modern di kota Famagusta. Selama tiga dekade terakhir, tempat ini telah ditinggalkan oleh manusia dan dianggap sebagai kota hantu. Padahal jika melihat ke belakang, pada tahun 1970-an, kota ini adalah tujuan wisata nomor satu di Siprus. Ketika tentara Turki menguasai daerah tersebut selama perang, tempat ini kemudian dipagari dan siapapun dilarang melintas kecuali militer Turki dan personil PBB.
10. Agdam, Azerbaijan
Agdam adalah kota besar yang dulunya dihuni oleh 150,000 orang. Kemudian kota itu hilang pada tahun 1993, selama terjadinya perang Nagorno Karabakh. Warga kota tersebut telah pindah ke daerah lain di Azerbaijan, serta ke Iran. Kota itu kini dibiarkan kosong dan tak berpenghuni.
No comments:
Post a Comment