Posted by Unknown at 5:14 AM
Read our previous post
Ada yang menarik di balik kemenangan Timnas Indonesia meraih Piala Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) U-19, Minggu (22/9). Jika menyaksikan pertandingan itu di televisi, maka kata 'jebret' akan akrab di telinga pemirsa sepanjang pertandingan maupun saat drama adu penalti yang berakhir 7-6 untuk Garuda Jaya.
Penyiar olah raga, sepak bola khususnya selalu memiliki istilah khas sebagai identitas, agar masyarakat lebih mengenal sosoknya dan pertandingan jadi asyik untuk disaksikan.
Berikut empat istilah yang dipopulerkan penyiar sepak bola.
1. Saudara-saudara di Tanah Air
Sambas Mangundikarta adalah penyiar TVRI yang mempopulerkan sebutan
'saudara-saudara di Tanah Air' saat membawakan acara pertandingan sepak
bola di era 80-90an. Hampir setiap pertandingan, Sambas selalu
mengumandangkan sebutan itu.
Selain sepak bola, Sambas juga kerap membawakan pertandingan badminton. Sama halnya dengan sepak bola, Sambas selalu menyapa pemirsa TVRI dengan kata-kata persatuan tersebut. Namun pada 30 Maret 1999, sebutan 'saudara-saudara di Tanah Air' menghilang bersama meninggalnya Sambas.
Selain sepak bola, Sambas juga kerap membawakan pertandingan badminton. Sama halnya dengan sepak bola, Sambas selalu menyapa pemirsa TVRI dengan kata-kata persatuan tersebut. Namun pada 30 Maret 1999, sebutan 'saudara-saudara di Tanah Air' menghilang bersama meninggalnya Sambas.
2. Ahay
Hadi Gunawan ini yang mempopulerkan istilah 'Ahay' saat menjadi
presenter sepak bola. Hadi selalu menyebut kata itu saat tendangan
pemain mengarah ke gawang lawannya.
Bahkan istilah 'Ahay' menjadi trending topik di jejaring sosial Twitter ketika Timnas Indonesia mengalahkan Filipina 2-0 pada pertandingan uji coba internasional di Stadion Manahan, Solo, Rabu (14/8).
Bahkan istilah 'Ahay' menjadi trending topik di jejaring sosial Twitter ketika Timnas Indonesia mengalahkan Filipina 2-0 pada pertandingan uji coba internasional di Stadion Manahan, Solo, Rabu (14/8).
3. Jebret
Valentino Simanjuntak, adalah host yang membawakan pertandingan final
Indonesia versus Vietnam dan mempopulerkan kata 'jebret' setiap
tendangan Evan Dimas cs mengarah ke gawang Vietnam yang dijaga Le van
Truong. Pria asal Sumatera Utara ini mengaku kata 'jebret' mengalir
secara spontan.
"Sebenarnya kata 'jebret' itu sudah saya sering ucapkan saat pertandingan Indonesia lawan Malaysia, tetapi saat gol saja. Pada saat final memang kata itu sering saya ucapkan setiap tendangan pemain Indonesia ke gawang Vietnam. Jujur itu spontanitas saja," ujar pria yang akrab disapa Valen ini kepada merdeka.com, Senin (23/9).
"Sebenarnya kata 'jebret' itu sudah saya sering ucapkan saat pertandingan Indonesia lawan Malaysia, tetapi saat gol saja. Pada saat final memang kata itu sering saya ucapkan setiap tendangan pemain Indonesia ke gawang Vietnam. Jujur itu spontanitas saja," ujar pria yang akrab disapa Valen ini kepada merdeka.com, Senin (23/9).
4. Berputar-putar membawa bola
Para awal tahun 90an, pendengar pasti akrab dengan istilah
'berputar-putar membawa bola' saat mendengarkan pertandingan sepak bola
di Radio Republik Indonesia (RRI). Tanpa melihat wajahnya, pendengar
pasti langsung mengetahui kata-kata yang akan diucapkan penyiar
tersebut.
No comments:
Post a Comment