Posted by Unknown at 4:56 AM
Read our previous post
Lima tahun lalu, pengguna jejaring sosial di Indonesia belum terlalu signifikan, masih di kisaran jutaan orang. Lonjakan besar muncul dari data terakhir dilansir Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).
Sesuai survei APJII tahun lalu, 63 juta masyarakat Indonesia terhubung dengan Internet. Sebanyak 95 persen aktivitas populasi itu saat mengakses dunia maya adalah membuka media sosial.
Indonesia diramal segera jadi negara asal pengguna media sosial paling aktif, dan tentu saja, paling besar dari segi jumlah.
Penyebabnya tentu saja lantaran harga telepon seluler pintar (smartphone) semakin terjangkau buat semua kalangan. Pasar smartphone pada 2013 diprediksi tumbuh 44 persen, atau setara pertambahan 40.000 unit. Dari seluruh warga negara ini yang memiliki ponsel, 15 persennya mempunyai smartphone.
Direktur Pelayanan Informasi Internasional Kominfo, Selamatta Sembiring, menilai, masyarakat di Tanah Air sangat tergila-gila buat eksis di dunia maya. Alhasil fungsi lain Internet di negara ini agak terpinggirkan.
"Kemajuan teknologi internet ini digunakan untuk sekadar update status atau juga saling menimpali komentar atau foto yang diunggah ke Facebook dan Twitter," ungkapnya dalam seminar di Bogor bulan lalu.
Data Global Web Index Survei turut menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara yang warganya tergila-gila dengan media sosial.
Persentase aktivitas jejaring sosial Indonesia mencapai 79,72 persen, tertinggi di Asia, mengalahkan Filipina (78 persen), Malaysia (72 persen), China (67 persen). Bahkan negara Asia dengan teknologi Internet maju pemanfaatan media sosialnya rendah, contohnya Korea Selatan (49 persen) atau Jepang (30 persen).
Secara khusus, lembaga survei Brand24 bahkan menahbiskan Jakarta sebagai ibu kota media sosial di dunia. Di pelbagai jejaring sosial, jumlah aktivitas dari Jakarta per hari, rata-rata lebih besar dibandingkan negara lain.
Tak kurang, petinggi perusahaan media sosial kondang seperti Path, sudah memantau betapa pengguna Internet di Tanah Air tergila-gila dengan konsep berteman secara online. Ini sebabnya Indonesia jadi incaran perusahaan di seluruh dunia sebagai pasar bisnis media sosial.
"Saya perhatikan banyak pengguna jejaring sosial di negara ini membuat bermacam-macam akun untuk menjaring lebih banyak teman. Warga dan budaya Indonesia saya perhatikan cukup inovatif dengan jejaring sosial. Negara ini pastinya akan menjadi pasar besar bagi kami," ungkap CEO Path Dave Morin.
Lantas, di media sosial apa saja warga Indonesia jadi salah satu pengguna terbesar sekaligus teraktif?
Berikut rangkumannya :
1. Facebook
Indonesia adalah salah satu pasar besar bagi
jejaring sosial Facebook. Sesuai data dari survei Facebook, saban hari,
33 juta penduduk negara ini membuka media sosial buatan Mark Zuckerberg
itu dari komputer. Pengguna yang aktif membuka Facebook dari ponselnya
sekitar 28 juta orang.?
Sedangkan dari rekap bulanan, 65 juta warga Indonesia membuka Facebook. Artinya, jumlah pengguna jejaring sosial itu lebih banyak dari total pengguna internet Indonesia versi survei APJII.
Secara global, pengguna Facebook dari Indonesia tertinggi ketiga di dunia. Bahkan, pada 2011, sebenarnya pengguna media sosial akrab disebut Fb itu sempat persis berada di urutan kedua setelah Amerika Serikat.
Sedangkan dari rekap bulanan, 65 juta warga Indonesia membuka Facebook. Artinya, jumlah pengguna jejaring sosial itu lebih banyak dari total pengguna internet Indonesia versi survei APJII.
Secara global, pengguna Facebook dari Indonesia tertinggi ketiga di dunia. Bahkan, pada 2011, sebenarnya pengguna media sosial akrab disebut Fb itu sempat persis berada di urutan kedua setelah Amerika Serikat.
2. Twitter
Jaringan radio berita Inggris BBC menobatkan
Indonesia sebagai negara paling ramah terhadap Twitter. Aktivitas
mikroblogging di Tanah Air lebih tinggi dari negara lain.
Walau jumlah pengguna Twitter di Indonesia di bawah Amerika, Brasil, jepang, dan Inggris, namun aktivitas para pengguna 'nge-twit' jauh lebih intensif.
Data brand24 menunjukkan, Jakarta sebagai kota paling riuh menyumbang kicauan di linimasa global. Dari 10,6 miliar twit saban detik, 2,4 persen disumbangkan oleh pengguna asal Jakarta saja. Cerewetnya pengguna Twitter di Ibu Kota mengalahkan warga Tokyo (2,3 persen) dan Inggris (2 persen).
Walau jumlah pengguna Twitter di Indonesia di bawah Amerika, Brasil, jepang, dan Inggris, namun aktivitas para pengguna 'nge-twit' jauh lebih intensif.
Data brand24 menunjukkan, Jakarta sebagai kota paling riuh menyumbang kicauan di linimasa global. Dari 10,6 miliar twit saban detik, 2,4 persen disumbangkan oleh pengguna asal Jakarta saja. Cerewetnya pengguna Twitter di Ibu Kota mengalahkan warga Tokyo (2,3 persen) dan Inggris (2 persen).
3. Friendster
Jejaring sosial ini memang sudah almarhum.
Tetapi layanan buatan perusahaan MOL Global asal California, AS itu
pernah sangat digilai penduduk Indonesia.
Bahkan tercatat, popularitas Friendster di Tanah Air mengalahkan capaian media sosial ini di negara asalnya sendiri. Meski ketika itu hanya bisa mengomentari foto, dan belum ada layanan chat online, nyatanya masyarakat Indonesia menggilai layanan media sosial ini.
Pada puncak kejayaan Friendster, pada 2008, penggunanya secara global mencapai 8,2 juta yang terdaftar, dan 1 juta lainnya masuk kategori "pengunjung unik" setiap bulan.
Di Indonesia, Friendster kala itu merupakan layanan wajib saban mengunjungi Internet. Buktinya, dari 20 juta pengguna Internet negara ini pada 2008, lebih dari 20 persen mengunjungi jejaring sosial kerap disebut FS itu.
Pengunjung unik asal Indonesia mencapai 3,9 juta saban minggu. Capaian ini mengalahkan negara Asia lain yang juga menggilai FS seperti India, Bangladesh, maupun Malaysia.
Bahkan tercatat, popularitas Friendster di Tanah Air mengalahkan capaian media sosial ini di negara asalnya sendiri. Meski ketika itu hanya bisa mengomentari foto, dan belum ada layanan chat online, nyatanya masyarakat Indonesia menggilai layanan media sosial ini.
Pada puncak kejayaan Friendster, pada 2008, penggunanya secara global mencapai 8,2 juta yang terdaftar, dan 1 juta lainnya masuk kategori "pengunjung unik" setiap bulan.
Di Indonesia, Friendster kala itu merupakan layanan wajib saban mengunjungi Internet. Buktinya, dari 20 juta pengguna Internet negara ini pada 2008, lebih dari 20 persen mengunjungi jejaring sosial kerap disebut FS itu.
Pengunjung unik asal Indonesia mencapai 3,9 juta saban minggu. Capaian ini mengalahkan negara Asia lain yang juga menggilai FS seperti India, Bangladesh, maupun Malaysia.
4. Linkedin
Jejaring sosial khusus bagi kalangan profesional
ini rupanya disambut hangat pula di Indonesia. Pertumbuhan penggunanya
di Tanah Air, ketiga tercepat sejagat. Capaian ini hanya kalah dari
Turki dan Kolombia.
Perusahaan asal Mountain View, California ini mengatakan pengguna Linkedin asal Indonesia sudah melampaui 2 juta. Artinya, jumlah ini yang tertinggi di Asia Tenggara.
Dalam perkembangannya, para pekerja Indonesia gemar menggunakan Lindkedin adalah mereka yang bekerja di bidang migas, energi, telekomunikasi, dan teknologi informasi.
Hal itu membuat Morin yakin, usahanya memperkuat layanan khusus pengguna di Tanah Air akan menguntungkan.
Data terbaru Path menunjukkan, dari total 20 juta pengguna di seluruh dunia, 4 juta-nya berada di Indonesia. Lebih dari separuh aktivitas Path, seperti berbagi foto atau berkirim pesan teks, juga datang dari negara ini.?
"Data itu membuat Indonesia sebagai negara pengguna Path teraktif nomor 1 sehari-sehari di seluruh dunia," ungkap Morin kepada merdeka.com.
Perusahaan asal Mountain View, California ini mengatakan pengguna Linkedin asal Indonesia sudah melampaui 2 juta. Artinya, jumlah ini yang tertinggi di Asia Tenggara.
Dalam perkembangannya, para pekerja Indonesia gemar menggunakan Lindkedin adalah mereka yang bekerja di bidang migas, energi, telekomunikasi, dan teknologi informasi.
5. Path
CEO sekaligus pendiri Path, Dave Morin menyatakan Indonesia merupakan negara berbahasa non-Inggris teraktif yang menggunakan Path.?Hal itu membuat Morin yakin, usahanya memperkuat layanan khusus pengguna di Tanah Air akan menguntungkan.
Data terbaru Path menunjukkan, dari total 20 juta pengguna di seluruh dunia, 4 juta-nya berada di Indonesia. Lebih dari separuh aktivitas Path, seperti berbagi foto atau berkirim pesan teks, juga datang dari negara ini.?
"Data itu membuat Indonesia sebagai negara pengguna Path teraktif nomor 1 sehari-sehari di seluruh dunia," ungkap Morin kepada merdeka.com.
No comments:
Post a Comment