Posted by Unknown at 10:04 PM
Read our previous post
Bisnis syahwat seolah tidak ada matinya. Bisnis sek-esek ini terus berkembang mengikuti zaman, arus modernisasi dan tentu saja selera penikmatnya.
Kasus teranyar dibongkar oleh Reskrim Polrestabes Surabaya yakni acara live DJ bugil dan striptis alias tarian bugil. Polisi mengamankan beberapa penari telanjang dan seorang DJ bugil dalam penggerebekan tersebut.
Kasus ini pun segera membuat gempar warga Kota Pahlawan itu. Ternyata di salah satu sudut kota ini terdapat hiburan yang bisa membuat birahi para pria hidung belang bangkit.
Setelah dibongkar petugas kepolisian barulah modus hiburan sek-esek ini terkuak. Berikut lima fakta kasus DJ bugil dan striptis yang mengejutkan itu:
1. Hanya undangan yang bisa saksikan live DJ bugil & striptis
Tak mudah untuk bisa menyaksikan acara live DJ plus tarian striptis yang dimotori Sofi. Hanya orang tertentu alias yang mendapat undangan khusus dari penyelenggara yang bisa menyaksikan acara ini.
Hal ini diungkapkan salah satu penyidik yang turut melakukan penggerebekan tempat hiburan malam di Surabaya yang dijadikan tempat acara.
"Harus punya jaringan orang dalam untuk bisa masuk ke sana. Tidak sembarang orang bisa masuk. Ada undangan khusus untuk bisa masuk," kata si penyidik di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (24/10).
Hal ini diungkapkan salah satu penyidik yang turut melakukan penggerebekan tempat hiburan malam di Surabaya yang dijadikan tempat acara.
"Harus punya jaringan orang dalam untuk bisa masuk ke sana. Tidak sembarang orang bisa masuk. Ada undangan khusus untuk bisa masuk," kata si penyidik di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (24/10).
2. Bayar Rp 26 juta per paket selama 3 jam
Setelah mendapat undangan dari penyelenggara, si tamu wajib membayar sejumlah uang sebagai uang patungan (urunan) untuk membayar kru acara, yaitu Rp 26 juta per paket. Acara berlangsung selama tiga jam.
Acara itu digelar di salah satu ruang, semacam ruang karaoke, di salah satu tempat hiburan malam yang berada di Jalan Bubutan, Surabaya.
Jika sudah mendapat tiket masuk dan membayar sejumlah uang, si pengunjung langsung disuguhkan acara live music yang dibawakan oleh sang DJ, yaitu Sofi. Tak hanya memainkan alat musik DJ saja, Sofi juga melepas semua pakaiannya hingga tak sehelai benang pun yang menempel.
Dalam ruang yang riuh suara musik itu, pengunjung juga disuguhi empat penari telanjang yang diperankan oleh Dita (22), Veny (20), Putri (21) dan Saskia (20).
Acara itu digelar di salah satu ruang, semacam ruang karaoke, di salah satu tempat hiburan malam yang berada di Jalan Bubutan, Surabaya.
Jika sudah mendapat tiket masuk dan membayar sejumlah uang, si pengunjung langsung disuguhkan acara live music yang dibawakan oleh sang DJ, yaitu Sofi. Tak hanya memainkan alat musik DJ saja, Sofi juga melepas semua pakaiannya hingga tak sehelai benang pun yang menempel.
Dalam ruang yang riuh suara musik itu, pengunjung juga disuguhi empat penari telanjang yang diperankan oleh Dita (22), Veny (20), Putri (21) dan Saskia (20).
3. Penari striptis juga bisa diajak ngamar
Goyangan para penari telanjang ini, begitu menggoda syahwat para lelaki hidung belang yang melihatnya. Dan jika ingin meneruskan ke 'tempat' lain, maka pengunjung bisa melakukan transaksi sendiri di luar acara.
"Untuk acara itu (live DJ plus tarian striptis) sendiri, tidak ada acara lain, hanya live musik DJ dan tarian telanjang," lanjut si penyidik yang enggan disebutkan namanya.
"Untuk acara itu (live DJ plus tarian striptis) sendiri, tidak ada acara lain, hanya live musik DJ dan tarian telanjang," lanjut si penyidik yang enggan disebutkan namanya.
4. Jatah honor si DJ bugil paling besar
Selain mengamankan Sofi sang DJ dan empat penari bugil, polisi juga menangkap Danang di lokasi. Menurut Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Setija Junianta, tersangka Danang hanya bertugas mencari order acara.
"Setelah mendapat order dengan biaya Rp 26 juta perpaketnya. Dari hasil pembayaran itu, para penari striptisnya mendapat imbalan Rp 2,5 juta per orang. Untuk DJ-nya, karena dia yang punya alat musiknya dan juga ikutan telanjang dia mendapat jatah lebih banyak, yaitu Rp 10 juta, sisanya untuk DN dan sewa tempat," beber Setija.
"Setelah mendapat order dengan biaya Rp 26 juta perpaketnya. Dari hasil pembayaran itu, para penari striptisnya mendapat imbalan Rp 2,5 juta per orang. Untuk DJ-nya, karena dia yang punya alat musiknya dan juga ikutan telanjang dia mendapat jatah lebih banyak, yaitu Rp 10 juta, sisanya untuk DN dan sewa tempat," beber Setija.
5. Ditangkap saat sedang bugil dan striptis
Saat dilakukan penggerebekan oleh anggota Reskrim Polrestabes Surabaya, para penari dan DJ-nya masih dalam keadaan telanjang bulat. Mereka pun langsung digiring ke Mapolrestabes Surabaya.
"Kasus ini terungkap saat anggota kami yang melakukan penyamaran mendapat undangan acara. Setelah mendapat bukti-bukti, mereka langsung koordinasi dengan anggota yang lain dan dilakukan penggerebekan. Sayangnya, si penyelenggara acara belum berhasil kita tangkap," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Setija Junianta.
Selain mengamankan tersangka, polisi juga menyita barang bukti berupa pakaian dalam para tersangka, alat musik DJ plus CD lagu-lagu, uang tunai Rp 1 juta dan satu unit BlackBerry.
"Kasus ini terungkap saat anggota kami yang melakukan penyamaran mendapat undangan acara. Setelah mendapat bukti-bukti, mereka langsung koordinasi dengan anggota yang lain dan dilakukan penggerebekan. Sayangnya, si penyelenggara acara belum berhasil kita tangkap," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Setija Junianta.
Selain mengamankan tersangka, polisi juga menyita barang bukti berupa pakaian dalam para tersangka, alat musik DJ plus CD lagu-lagu, uang tunai Rp 1 juta dan satu unit BlackBerry.
No comments:
Post a Comment