Posted by Unknown at 4:55 AM
Read our previous post
Himpitan ekonomi memicu seseorang untuk menghalalkan segala cara agar kebutuhannya terpenuhi. Membobol mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) menjadi salah satu jalan yang dihalalkan pelaku kejahatan untuk mendapatkan pundi-pundi uang dengan cara instan.
Mulai dengan memanfaatkan kecanggihan dan keserbatahuan google hingga kepada cara 'jadul' yakni bersembunyi di dalam mesin ATM rela dilakoni pelaku. Tulisan ini dibuat bukan untuk mengajarkan, namun untuk memberi informasi kepada nasabah yang hendak melakukan penarikan uang secara tunai melalui mesin ATM agar lebih berhati-hati lagi.
Berikut modus bobol mesin ATM yang dilakoni pelaku:
1. Matikan Listrik
Ada-ada saja modus bobol ATM yang dilakukan oleh Rudi Hermawan dan
dua rekannya. Komplotan bobol mesin ATM tersebut bisa melakukan
penarikan uang berkali-kali tanpa mengurangi saldo yang ada.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Setija Junianta menjelaskan modus yang digunakan pelaku dengan cara mematikan aliran listrik mesin tersebut. "Awalnya pelaku mengambil uang di mesin ATM dengan cara biasa," terang Setija.
Mereka, lanjutnya, tidak menggunakan kartu ATM atau mengakali nomor PIN. "Kartu asli dan nomor PIN juga tidak diakali," terangnya.
Aksi licik mereka dimulai saat uang yang akan ditarik terlihat muncul dari mesin. "Begitu uang muncul, pelaku tidak langsung mengambil bahkan, cenderung menahan uang tersebut," jelasnya.
Disaat yang bersamaan uang muncul, pelaku lainnya mencabut stop kontak mesin ATM tersebut yang menyebabkan mesin mati. "Begitu listrik mati, uang yang sudah muncul akan kembali tertelan namun, hal itu sudah diantisipasi pelaku yang sejak awal sudah memegangi dengan sekuat tenaga uang tersebut agar tidak tertelan," papar Setija.
"Kemudian setelah dimatikan, aliran listrik kembali dinyalakan dan pelaku dengan leluasa menarik uang hingga keluar tanpa mengurangi saldo yang ada," pungkasnya.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Setija Junianta menjelaskan modus yang digunakan pelaku dengan cara mematikan aliran listrik mesin tersebut. "Awalnya pelaku mengambil uang di mesin ATM dengan cara biasa," terang Setija.
Mereka, lanjutnya, tidak menggunakan kartu ATM atau mengakali nomor PIN. "Kartu asli dan nomor PIN juga tidak diakali," terangnya.
Aksi licik mereka dimulai saat uang yang akan ditarik terlihat muncul dari mesin. "Begitu uang muncul, pelaku tidak langsung mengambil bahkan, cenderung menahan uang tersebut," jelasnya.
Disaat yang bersamaan uang muncul, pelaku lainnya mencabut stop kontak mesin ATM tersebut yang menyebabkan mesin mati. "Begitu listrik mati, uang yang sudah muncul akan kembali tertelan namun, hal itu sudah diantisipasi pelaku yang sejak awal sudah memegangi dengan sekuat tenaga uang tersebut agar tidak tertelan," papar Setija.
"Kemudian setelah dimatikan, aliran listrik kembali dinyalakan dan pelaku dengan leluasa menarik uang hingga keluar tanpa mengurangi saldo yang ada," pungkasnya.
2. Pakai korek kayu
Lain Rudi, lain juga modus yang digunakan Andik Kurniawan. Pria usia
33 tahun warga Kemijen, Kota Semarang tersebut berhasil membobol mesin
Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dengan memanfaatkan batang korek api.
Kepada penyidik, Andik mengaku melancarkan aksinya dengan memasang batang korek api di bagian mulut mesin ATM. Hal tersebut merupakan caranya dalam menghambat nasabah yang hendak mengambil uang.
Panik karena mengalami kendala ketika melakukan penarikan tunai karena bagian mulut mesin yang sudah diganjal oleh batang korek api, lantas korban pun menelepon nomor call centre yang rupanya sudah dipasang pelaku terlebih dahulu.
Rupanya, oknum dibalik nomor call centre yang terpasang di dekat mesin ATM tersebut masih satu komplotan dengan Andik. Kepada korban, pelaku Joko Santoso mencoba menenangkan korban hingga kepada meminta nomor PIN kartu milik korban.
Selain dibantu Joko, Andik juga dibantu rekannya Wahyu Putro Laksono (32). Setelah mendapatkan nomor PIN korban, pelaku pun menyuruh korban menunggu dan mendatangi bank di keesokan harinya. Setelah korban pergi, pelaku yang telah mengetahui nomor PIN korban langsung menguras hartanya.
Kepada penyidik, Andik mengaku melancarkan aksinya dengan memasang batang korek api di bagian mulut mesin ATM. Hal tersebut merupakan caranya dalam menghambat nasabah yang hendak mengambil uang.
Panik karena mengalami kendala ketika melakukan penarikan tunai karena bagian mulut mesin yang sudah diganjal oleh batang korek api, lantas korban pun menelepon nomor call centre yang rupanya sudah dipasang pelaku terlebih dahulu.
Rupanya, oknum dibalik nomor call centre yang terpasang di dekat mesin ATM tersebut masih satu komplotan dengan Andik. Kepada korban, pelaku Joko Santoso mencoba menenangkan korban hingga kepada meminta nomor PIN kartu milik korban.
Selain dibantu Joko, Andik juga dibantu rekannya Wahyu Putro Laksono (32). Setelah mendapatkan nomor PIN korban, pelaku pun menyuruh korban menunggu dan mendatangi bank di keesokan harinya. Setelah korban pergi, pelaku yang telah mengetahui nomor PIN korban langsung menguras hartanya.
3. Masuk mesin ATM
Selain modus batang korek api dan mematikan aliran listrik mesin,
cara unik pelaku pembobol mesin ATM adalah dengan bersembunyi di dalam
mesin ATM itu sendiri. Cara ini terbilang kuno di tengah menjamurnya
kecanggihan teknologi yang telah menjamur di Tanah Air.
Peristiwa tersebut terjadi tahun 2010 silam. Saat itu Kombes Boy Rafli Amar yang masih menjabat sebagai Kabid Humas Polda Metro Jaya menjelaskan pelaku beraksi di kawasan Mangga Dua, Jakarta Barat.
"Pelaku masuk ke dalam mesin ATM dengan cara merusak bagian belakang mesin," ujar Boy kala itu.
Pelaku, lanjut Boy, nekat bersembunyi di dalam mesin ATM untuk mengambil kartu ATM milik korban yang sedang dipakai bertransaksi. Tersangka ini tidak bekerja sendirian tapi melibatkan kawan-kawannya untuk memantau jalannya aksi yang terbilang kuno tersebut.
Peristiwa tersebut terjadi tahun 2010 silam. Saat itu Kombes Boy Rafli Amar yang masih menjabat sebagai Kabid Humas Polda Metro Jaya menjelaskan pelaku beraksi di kawasan Mangga Dua, Jakarta Barat.
"Pelaku masuk ke dalam mesin ATM dengan cara merusak bagian belakang mesin," ujar Boy kala itu.
Pelaku, lanjut Boy, nekat bersembunyi di dalam mesin ATM untuk mengambil kartu ATM milik korban yang sedang dipakai bertransaksi. Tersangka ini tidak bekerja sendirian tapi melibatkan kawan-kawannya untuk memantau jalannya aksi yang terbilang kuno tersebut.
4. Berguru ke 'Mbah Google'
Seorang teknisi komputer di Sleman, Jogjakarta, Ruslan Kamaludin (33)
sukses 'mengerjai' sejumlah mesin ATM di daerah tersebut. Kemahiran
Ruslan dalam aksi bobol mesin ATM didapatinya dari Google.
"Belajar dari Mbah Google. Saya googling, saya praktikan dan saya lakukan upaya pembobolan pada kotak ATM yang mayoritas dilakukan pada pagi dini hari," ujar Ruslan.
Ruslan melancarkan aksinya dengan cara memasang plastik mika pengganjal di celah lubang ATM yang menjadi targetnya. Hebatnya, setelah korban meninggalkan lokasi dengan kondisi kartu ATM yang tertelan, Ruslan bisa mendapatkan kartu milik korban tanpa merusak atau membongkar mesin ATM tersebut.
"Saya ibaratkan disk drive kalau menelan sebuah disket dengan diganjal lempengan mika dengan hanya mencongkel mika maka kartu ATM akan keluar dengan sendirinya. Tanpa harus membongkar kotak boks ATM dan itu saya lakukan di beberapa ATM sasaran. Hanya dengan menekan mika yang saya pasang di dalam bibir lubang untuk memasukkan, ATM langsung keluar," papar Ruslan.
"Belajar dari Mbah Google. Saya googling, saya praktikan dan saya lakukan upaya pembobolan pada kotak ATM yang mayoritas dilakukan pada pagi dini hari," ujar Ruslan.
Ruslan melancarkan aksinya dengan cara memasang plastik mika pengganjal di celah lubang ATM yang menjadi targetnya. Hebatnya, setelah korban meninggalkan lokasi dengan kondisi kartu ATM yang tertelan, Ruslan bisa mendapatkan kartu milik korban tanpa merusak atau membongkar mesin ATM tersebut.
"Saya ibaratkan disk drive kalau menelan sebuah disket dengan diganjal lempengan mika dengan hanya mencongkel mika maka kartu ATM akan keluar dengan sendirinya. Tanpa harus membongkar kotak boks ATM dan itu saya lakukan di beberapa ATM sasaran. Hanya dengan menekan mika yang saya pasang di dalam bibir lubang untuk memasukkan, ATM langsung keluar," papar Ruslan.
5. Skimmer
Roby dan Hendry harus mengakhiri sepak terjangnya di dunia pembobolan
mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Yang mengejutkan, keuntungan dari
hasil kejahatan yang keduanya mencapai angka milyaran rupiah.
Kabareskrim Komjen Ito Sumardi menuturkan pelaku terekam CCTV saat sedang memasang alat skimmer pada salah satu mesin ATM.
"Roby tertangkap kamera pengintai (CCTV) sedang memasang alat skimmer di lokasi ATM BCA Gosha, Denpasar, Bali pada 27 Oktober 2007," ujar Ito.
Aksi kedua pelaku yang kerap berpindah-pindah menjadi kendala penyelidikan kasus. Kendati demikian setelah sekitar 3 tahun masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) polisi, keduanya berhasil diringkus pada 2 Februari 2010.
Untuk diketahui, Skimmer merupakan orang atau oknum yang melakukan pembobolan mesin ATM dengan cara mencuri data nasabah yang tersimpan di dalam kartu. Pencurian tersebut hingga kepada nomor PIN kartu ATM si korban.
Sebelumnya, Mabes Polri dalam siaran persnya menyebutkan bahwa Hendry diduga berperan sebagai otak pelaku yang mengumpulkan data ATM nasabah serta uang hasil kejahatan. Sedangkan Roby, diduga sebagai pelaksana lapangan yang memasang alat skimmer , mencuri data, dan menarik uang tunai.
Kabareskrim Komjen Ito Sumardi menuturkan pelaku terekam CCTV saat sedang memasang alat skimmer pada salah satu mesin ATM.
"Roby tertangkap kamera pengintai (CCTV) sedang memasang alat skimmer di lokasi ATM BCA Gosha, Denpasar, Bali pada 27 Oktober 2007," ujar Ito.
Aksi kedua pelaku yang kerap berpindah-pindah menjadi kendala penyelidikan kasus. Kendati demikian setelah sekitar 3 tahun masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) polisi, keduanya berhasil diringkus pada 2 Februari 2010.
Untuk diketahui, Skimmer merupakan orang atau oknum yang melakukan pembobolan mesin ATM dengan cara mencuri data nasabah yang tersimpan di dalam kartu. Pencurian tersebut hingga kepada nomor PIN kartu ATM si korban.
Sebelumnya, Mabes Polri dalam siaran persnya menyebutkan bahwa Hendry diduga berperan sebagai otak pelaku yang mengumpulkan data ATM nasabah serta uang hasil kejahatan. Sedangkan Roby, diduga sebagai pelaksana lapangan yang memasang alat skimmer , mencuri data, dan menarik uang tunai.
No comments:
Post a Comment